Gubernur Yulius Selvanus Dukung Seleksi Terbuka Persma 1960, Harvani Boki Fokus Cari Talenta Muda Sulut

 

SULAWESION,MANADO — Suasana Stadion Klabat diperkirakan akan lebih hidup dari biasanya pada Jumat, 5 Desember 2025. Di hari itu, lapangan hijau legendaris Kota Manado akan menjadi titik berkumpulnya ratusan anak muda Sulawesi Utara yang membawa mimpi sama: mengenakan kostum Persma 1960 dan bertarung di kompetisi musim depan.

Bacaan Lainnya

Persma 1960 secara resmi membuka seleksi terbuka untuk pemain kelahiran 2003–2008. Tidak ada biaya pendaftaran, tidak ada seleksi awal di atas kertas—hanya kesempatan murni bagi setiap bakat muda untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Kesempatan yang jarang datang, dan inilah yang membuat atmosfer persiapan terasa begitu antusias.

Presiden Direktur Persma 1960, Harvani Boki, menjadi sosok yang paling sibuk sejak pengumuman seleksi ini dirilis. Di ruang kerjanya, ia menegaskan bahwa langkah ini bukan sekadar mencari pemain tambahan, tetapi membangun fondasi baru bagi klub.

“Kami ingin talenta Sulut tampil dan terlihat. Seleksi gratis ini dibuat agar anak-anak muda dari berbagai latar belakang punya peluang yang sama,” ujarnya. Harvani menuturkan, Persma tengah mempersiapkan struktur tim yang lebih profesional untuk musim mendatang, dan pondasi terbaik selalu dimulai dari pemain yang memiliki semangat juang, disiplin, dan karakter permainan yang kuat.

Di sisi lain, dukungan juga datang dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Gubernur Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, yang dikenal aktif mendorong pembinaan olahraga daerah, menyambut baik langkah Persma 1960. Menurutnya, seleksi terbuka ini sejalan dengan upaya daerah memperluas ruang tumbuh bagi atlet lokal.

“Setiap klub harus menjadi pintu bagi lahirnya talenta baru. Persma sudah menaruh perhatian ke arah itu, dan kami mendukung penuh,” kata Gubernur.

Bagi para pemain yang akan datang, klub mengimbau agar hadir lebih awal untuk registrasi dan pemanasan. Setiap peserta diharapkan membawa perlengkapan latihan pribadi—sepatu bola, rompi latihan, hingga air minum—karena proses seleksi dijadwalkan berlangsung cukup ketat.

Pada akhirnya, seleksi ini bukan sekadar agenda klub menjelang musim baru. Ini adalah panggung bagi anak muda Sulut untuk membuktikan bahwa mimpi besar selalu punya tempat ketika kerja keras bertemu kesempatan. Dan Jumat nanti, Stadion Klabat akan menjadi saksi awal dari perjalanan itu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan