Reses Imran Lakodi ‘Hujan’ Pertanyaan, Data Bansos dan Insentif Keder Posyandu Dikeluhkan

Imran Lakodi saat menggelar masa reses di Kelurahan Bitung Timur. (Ist)

BITUNG, SULAWESION.COM – Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Imran Lakodi menggelar masa reses melalui dialog terbuka di Kelurahan Bitung Timur, Kecamatan Maesa, Senin (2/12/2025) kemarin.

Dikesempatan itu, anggota DPRD yang terkenal vokal ini langsung ‘dihujani’ pertanyaan dari warga terkait dengan data bantuan sosial dan insentif kader Posyandu yang 9 bulan belum terbayarkan.

Bacaan Lainnya

Pertanyaan warga langsung dijawab satu persatu oleh Imran Lakodi. Menurutnya, data dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP), khususnya kolom pekerjaan, menjadi faktor penentu utama seseorang layak menerima atau gugur dari daftar penerima bantuan.

“Kalau di KTP tertulis pegawai swasta, tenaga honorer, atau karyawan BUMD, otomatis gugur karena dianggap punya penghasilan tetap,” kata Imran.

Menurutnya, penerima bansos diprioritaskan untuk masyarakat berpenghasilan rendah sesuai data administrasi kependudukan.

Imran mengingatkan warga agar mencantumkan pekerjaan sesuai kondisi sebenarnya.

“Kalau buruh bangunan, tulis buruh bangunan. Kalau tukang ojek atau petani, tulis begitu saja. Itu penting supaya masuk kriteria penerima bantuan,” ujarnya.

Kendati begitu, kata Imran, ia akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial soal data yang disampaikan masyarakat di reses.

“Nanti saya bakal cek langsung di dinas sosial terkait dengan keluhan masyarakat,” bebernya.

Mengenai Insentif keder Posyandu yang 9 bulan belum terbayarkan, ia berjanji akan menyuarakan aspirasi tersebut di ruang rapat paripurna nanti.

“Saya pasti akan menyuarakan apa yang menjadi keluhan kader-kader Posyandu di rapat Paripurna,” tukansya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan