Menyusuri Jejak Ulama dan Pemimpin Terdahulu, Pemkab Blora Gelar Ziarah di Tuban

Bupati Blora, H. Arief Rohman, Bupati Blora, Hj. Sri Setyorini, dan Wakil Bupati Tuban, Drs. Joko Sarwono

TUBAN,SULAWESION.COM- Pemerintah Kabupaten Blora melaksanakan ziarah religius ke makam leluhur di Komplek Makam Keluarga Tjitrosoman, Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (5/12/2025).

Prosesi ini menjadi salah satu rangkaian penting peringatan Hari Jadi ke-276 Kabupaten Blora, menghadirkan nuansa spiritual yang kuat sekaligus meneguhkan kembali ikatan sejarah antara Blora dan Tuban.

Bacaan Lainnya

Rombongan dipimpin langsung Bupati Blora, H. Arief Rohman, didampingi jajaran pimpinan OPD, tokoh agama, serta unsur Forkopimda.

Mereka melakukan doa bersama dan tabur bunga di pusara yang diyakini sebagai makam Bupati Blora pertama, Raden Tumenggung Wilotikto (1749–1762), yang merupakan menantu dari Bupati Tuban Raden Tumenggung Tjitrosoman VII.

Hubungan genealogis ini memperkuat alasan ziarah menjadi agenda rutin dalam refleksi perjalanan panjang Blora.

Di tengah teriknya matahari, prosesi tahlil tetap berlangsung khidmat. Rombongan duduk bersila di atas tikar, memanjatkan doa sebagai bentuk penghormatan kepada para pendiri Blora yang telah meninggalkan warisan kepemimpinan dan nilai religius bagi generasi kini.

Bupati Arief Rohman menyebut bahwa ziarah ini adalah puncak dari rangkaian napak tilas sejarah Pemkab Blora.

“Kemarin kita sudah ke Ngadipurwo, ke Sunan Pojok dan ke Cepu. Hari ini puncaknya di sini. Ini agenda tahunan, dan bagian dari cara kita merawat jejak perjalanan para pemimpin Blora terdahulu,” ujarnya.

Menurutnya, hubungan sejarah antara Blora dan Tuban bukan sekadar catatan masa lalu, tetapi identitas kolektif yang harus terus dijaga.

“Ada prasasti silsilah Bupati di area makam. Banyak Bupati Blora yang masih memiliki garis keluarga dengan Bupati Tuban. Bisa dikatakan Tuban ini saudara tua Blora,” tuturnya.

Ia juga mendorong kolaborasi antara Dinporabudpar Blora dan dinas terkait di Tuban untuk menggali dan mendokumentasikan arsip silsilah Bupati.

Kolaborasi ini dinilai penting untuk memperkaya khazanah sejarah lokal, sekaligus memperkuat pemahaman generasi muda mengenai akar budaya dan pemerintahan Blora.

Usai prosesi ziarah, rombongan diterima secara resmi oleh Wakil Bupati Tuban, Drs. Joko Sarwono, di kantor setempat.

Ia menyampaikan salam dari Bupati Tuban dan menegaskan bahwa hubungan kekerabatan Blora–Tuban memiliki landasan sejarah yang panjang.

“Secara psikologis, Blora dan Tuban ini satu leluhur. Alhamdulillah silaturahmi ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi insyaallah akan terus bersambung,” ucapnya.

Ziarah tahun ini juga memberikan kesan mendalam bagi Wakil Bupati Blora, Hj. Sri Setyorini, yang baru pertama kali mengikuti kegiatan ini.

“Saya merasa senang dan kagum. Banyak hal baru tentang silsilah Bupati Blora yang saya ketahui hari ini. Ini pengalaman berharga,” ungkapnya.

Kegiatan ziarah leluhur ini tidak hanya bernilai spiritual, tetapi juga memperkuat jembatan sejarah yang menghubungkan dua daerah.

Di tengah peringatan Hari Jadi ke-276, prosesi ini menjadi simbol penghormatan, refleksi, dan komitmen untuk menjaga warisan budaya serta memperkokoh hubungan antardaerah yang telah terjalin sejak abad ke-18.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan