Blora Pamer Kekuatan Ekonomi, Bidik Investasi Nasional Lewat Business Meeting 2025 di Jakarta

Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman, Ketua Bidang XII BPP HIPMI Muhammad Aaron Annar Sampetobing, Ketua Kadin Blora, dan pakar bisnis Kadin Jawa Tengah. Sekretaris Daerah Blora, Komang Gede Irawadi

JAKARTA,SULAWESION.COM — Pemerintah Kabupaten Blora menegaskan ambisinya menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Tengah dengan memaparkan sederet peluang investasi strategis kepada para pelaku usaha nasional. Langkah ini disampaikan dalam Business Meeting Kabupaten Blora 2025 bertema “Strategi Promosi Investasi Blora”, yang digelar di Best Western Senayan, Jakarta, Selasa (10/12/2025).

Acara ini mempertemukan jajaran Pemkab Blora dengan para pengusaha muda dan pemangku kepentingan nasional, menghadirkan Ketua Bidang XII BPP HIPMI Muhammad Aaron Annar Sampetobing, Ketua Kadin Blora, dan pakar bisnis Kadin Jawa Tengah. Sekretaris Daerah Blora, Komang Gede Irawadi, memoderasi jalannya diskusi yang berlangsung interaktif dan fokus pada peluang konkret investasi daerah.

Dalam presentasinya, Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman menekankan bahwa realisasi investasi daerah sepanjang Januari–September 2025 telah mencapai Rp1,6 triliun, ditopang sektor industri makanan, tanaman pangan, perkebunan, pertanian, perdagangan, konstruksi, hingga mineral logam.

“Kami akan promosikan potensi gas bumi yang besar ini kepada perusahaan-perusahaan migas. Blora punya peluang kuat untuk menjadi pusat energi yang mendukung kawasan industri,” tegas Arief.

Selain energi, Blora mengedepankan sektor peternakan sebagai keunggulan kompetitif. Kabupaten ini tercatat memiliki populasi sapi terbesar di Jawa Tengah, membuka ruang hilirisasi daging dan produk turunan secara masif.

“Kami ingin hilirisasi produk daging dilakukan di Blora agar nilai tambahnya kembali ke masyarakat,” ujarnya.

Di sektor pangan, Blora memperkuat posisinya sebagai penghasil padi terbesar kelima dan jagung terbesar kedua di Jawa Tengah. Kombinasi produksi jagung yang melimpah dan populasi sapi yang besar disebut menjadi fondasi kuat bagi rencana pembangunan industri pakan ternak di daerah tersebut.

Bupati Arief juga mengungkap rencana strategis Pemkab Blora bersama KADIN untuk menyiapkan Kawasan Industri (KI) Blora–Cepu, yang dinilai memiliki akses energi memadai dan kedekatan geografis dengan Jawa Timur. Hampir 50 persen wilayah Blora berupa kawasan hutan—termasuk Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDPK)—yang perlu mendapat persetujuan kementerian terkait untuk pengembangan kawasan industri baru.

“Wilayah Blora–Cepu sangat potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan industri. Rencana ini akan kami konsultasikan dengan Kementerian Kehutanan,” jelasnya.

Acara tersebut turut dihadiri unsur pimpinan DPRD Blora dan para kepala OPD, memperlihatkan komitmen kolektif pemerintah daerah dalam mempercepat arus investasi.

Business Meeting Kabupaten Blora 2025 menandai langkah penting Blora dalam meneguhkan diri sebagai daerah ramah investasi, kompetitif, dan siap menyambut lonjakan aktivitas ekonomi skala nasional.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan