MINAHASA,SULAWESION– Universitas Negeri Manado (UNIMA) berkaloborasi dengan Balai Wilayah Sungai Sulawesi 1 Kementerian PUPR Direktorat SDA Manado bersama Komunitas Peduli Sungai Tondano menggelar kegiatan ” Sosialisasi Bumi Milik Kita”.
Kegiatan yang berlangsung di Desa Watumea, Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa itu, dalam rangka Pembinaan Kemitraan Pemerintah dengan Perguruan Tinggi dan Komunitas Peduli Sungai sehubungan Pemanfaatan Eceng Gondok dan limbah Organik untuk diolah menjadi pruduk yang bisa bermanfaat bagi masyarakat.
Kegiatan ini juga merupakan bagjian dari upaya Pelestarian Danau Tondano. Hal ini disampaikan Panitia/ Fasilitator kegiatan Great Kaumbur yang didampingi Eliana Gloria Halid belum lama ini.
Hadir juga fasilitator Kementerian PUPR, Direktorat SDA, Jajaran Balai Wayah Sungai Sulawesi 1, Sekcam dan Hukum Tua Desa Watumea, Fasilitator Unima dan Mahasiswa, Praktisi Produk, Komunitas Peduli Sungai dan Ibu-ibu dari Tim Penggerak PKK Desa Watumea.
Kaumbur, Dosen di FPP Unima ini menjelaskan,awalnya di kelas kemudian berkolaborasi dengan Balai Sungai Wilayah dan ķomunitas yang juga punya visi yang sama.
“Kegjiatan berbentuk sosialisasi pendampingan dan lokakarya mengenai pemanfaatan eceng gondok dan limbah organik agar dapat diolah menjadi produk dengan banyak manfaat dan mendatangkan Profit bagi masyarakat,” ujarnya.
Saat ini sedang diadakan Lokakarya Pelatihan Pembuatan Eko Enzim dan Biodigester yaitu produk turunan dari pengolahan limbah organik yg bisa dibuat kosmetik, obat, pupuk, sabun.
“Jadi Outputnya bukan hanya pendampingan sosialisasi dan Lokakarya juga ada pembuatan badan usaha sampai distribusi pemasarannya, ” jelas Kaumbur.
H.Muhammad dari Balai Wilayah Sungai Sulawesi 1 sangat merespon dan memberi dukungan fasilitas penuh pada penyelenggaraan kegiatan ini. BWS Sulawesi 1 sangat antusias dalam mengikuti kegiatan.
Eliana Gloria Halid mahasiswa FIPP Unima menambahkan, Mahasiswa Unima kedepannya akan melakukan pendampingan sosialisasi berkelanjutan di desa melalui pendekatan dan pengembangan komunitas agar kegiatan tidak sebatas sosialisasi saja juga sampai menghasilkan Output yang bermanfaat dan berdampak positif bagi warga.
“Kami juga berharap generasi muda bisa bertindak Lokal yang berdampak Global melalui kegiatan ini dan berpartisipasi aktif pada usaha pemberdayaan dan Pelestarian lingkungan.” ungkap Mitra muda UNICEF ini.
Lokakarya memperkenalkan Produk Eco enzim dan Biodigester sebagai hasil dari proses pengolahan eceng gondok dan limbah organik lain yang melalui proses fermentasi selama 90 hari.
Dalam Lokakarya diajarkan cara pengolahan limbah dan pembuata beserta turunan proxuk dari material ini. Eco Enzim adalah larutan Kompleks hasil fermentasi dari pengolahan limbah organik seperti eceng gondok, sayuran, buahan.
Sedang Biodigester dapat mempercepat pembusukan limbah organik menjadi Biogas bisa juga bahan pupuk organik.
Tanggapan positif datang dari Ketua Tim Penggerak PKK Desa Watumea Ibu Rita Suwuh .
“Kami sangat bersyukur dan berterma kasih kepada Panitia yang mengundang kami ibu-ibu PKK untuk menyaksikan acara ini yang menurut kami sangat menarik karena berhu bungan dengan masalah Peningkatan Kesejahkteraan Keluarga melalui produk Pengolahan limbah yang bisa mendatangkan pemasukan bagi keluarga kami, ” tandàsnya.