SULAWESION,SULUT– Instruksi Presiden tentang efisiensi anggaran 2025, adalah tantangan seluruh pemerintah daerah, namun lain di Sulawesi Utara.
Kebijakan pusat ini justru melahirkan sederet keberhasilan yang dicapai di bawah kepemimpinan Gubernur Yulius Selvanus Komaling (YSK).
Gubernur YSK secara rutin memimpin evaluasi kinerja pendapatan dan belanja daerah.
Melalui pendekatan “Satu Komando”, setiap hambatan yang mengganggu pelaksanaan anggaran langsung diidentifikasi dan ditindaklanjuti oleh perangkat daerah.
Untuk mempercepat realisasi anggaran, Pemprov Sulut menerbitkan Surat Edaran Nomor 900.1/25.9931/SEKR-BKAD tertanggal 17 Oktober 2025.
Edaran ini berisi percepatan proses belanja daerah tanpa mengabaikan validasi dokumen, standar mutu, maupun tahapan pelaksanaan.
Hasilnya, realisasi APBD 2025 per 28 November menunjukkan progres yang stabil.
Berikut Deretan Keberhasilan Gubernur Sulut Yulius Selvanus Komaling :
1. Stabilitas APBD di Tengah Efisiensi Anggaran Nasional
Pendapatan daerah mencapai Rp3,15 triliun, atau 83,04% dari target—capaian yang kuat di tengah kebijakan penghematan.
Belanja daerah terealisasi Rp2,59 triliun (71,33%), dengan pelaksanaan belanja yang tetap terjaga kualitasnya.
Pajak daerah mencapai Rp962 miliar (84,17%), menunjukkan efektivitas kebijakan fiskal daerah.
Pendapatan transfer pusat sebesar Rp1,92 triliun (84,42%) turut memperkuat struktur pendapatan daerah.
2. Prioritas Belanja Tepat Sasaran dan Produktif
Belanja operasi mencapai Rp1,98 triliun, dengan komponen utama belanja barang, pegawai, hingga bantuan sosial.
Belanja modal sebesar Rp161,3 miliar diarahkan untuk gedung, jalan, jaringan, irigasi, dan peralatan—sektor yang langsung menyokong pembangunan fisik daerah.
Belanja transfer Rp451,92 miliar disalurkan ke 15 kabupaten/kota sebagai bagian dari prinsip pemerataan pembangunan.

Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, meluncurkan program bantuan pangan bagi 38.000 penerima manfaat yang tersebar di 15 kabupaten dan kota, berlangsung di halaman Kantor Gubernur Sulut, Kamis (18/7/2025).
3. Pertumbuhan Ekonomi Tinggi di Tengah Tekanan Eksternal
Meski ruang fiskal lebih sempit, Pertumbuhan ekonomi Sulut tetap naik hingga 5,39% (yoy) pada kuartal III 2025.
Pertumbuhan ini didorong oleh:
a. Aktivitas Produksi
Pengadaan semen tumbuh 3,88%.
Penjualan listrik tumbuh 3,26%, didorong lonjakan konsumsi segmen industri 14,84%.
Surplus neraca perdagangan USD 299,27 juta, naik 88,21%.
Investasi melesat: PMA naik 38,36%, PMDN naik 95,15%.
Impor barang modal untuk PMTB tumbuh 199%, mencerminkan ekspansi sektor usaha.
b. Mobilitas dan Pariwisata Meningkat
Wisatawan mancanegara tumbuh 22,83%.
Angkutan laut naik 20,57%, menjadi indikator meningkatnya mobilitas barang dan orang.
Sejumlah event nasional dan internasional—TIFF, North Sulawesi Investment Forum, hingga kegiatan seni dan olahraga—kian mendorong ekonomi masyarakat.
Gubernur YSK aktif menyambut wisatawan internasional, termasuk turis asal Nanjing, sebagai wujud dukungan langsung pada sektor pariwisata.
c. Konsumsi Masyarakat Tetap Terjaga
Belanja perlindungan sosial tumbuh 37,30%, membantu daya beli masyarakat.
Kebijakan pengendalian harga komoditas pangan efektif menekan gejolak inflasi.
4. Struktur Ekonomi Sehat dan Berimbang
Berdasarkan PDRB pengeluaran triwulan III 2025:
Konsumsi rumah tangga masih menjadi penggerak utama: 42,18%.
PMTB (investasi) menyumbang 34,35%.
Net ekspor mencapai 13,7%.
Konsumsi pemerintah 9,47%.
LNPRT 2,29%.
Komposisi ini menunjukkan ekonomi Sulut tidak hanya ditopang konsumsi, tetapi juga investasi yang terus tumbuh—sebuah sinyal positif bagi keberlanjutan pembangunan.
5. Transparansi dan Tata Kelola Diperkuat
Gubernur YSK bersama Wakil Gubernur Victory berkomitmen terhadap transparansi anggaran, keterbukaan terhadap masukan, dan akuntabilitas publik.
Setiap strategi pembangunan dipastikan selaras dengan prinsip efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan.
Sulawesi Utara tampil sebagai provinsi yang mampu beradaptasi, tetap produktif, dan terus bergerak menuju daerah yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan.
Advertorial







