BUTOH TENGAH, SULAWESION.COM – Penjabat Bupati Buton Tengah (Buteng) Andi Muhammed Yusuf bangun Rumah Jabatan Bupati Buton Tengah (Buteng) yang berlokasi di kawasan Gonggoma, Kelurahan Lakudo, Kecamatan Lakudo. Pembangunan Rumah Jambatan tersebut ditargetkan akan rampung akhir tahun 2024.
Pj. Bupati Buton Tengah (Buteng) Andi Muhammed Yusuf mengatakan Rumah Jabatan (Rujab) yang berlokasi di Kelurahan Lakudo tersebut memiliki ukuran 40×50 meter Dengan Anggaran Rp 3.5 Miliar.
InsyaAllah ditarget rampung akhir tahun 2024 ini, ” tuturnya saat dikonfirmasi oleh rekan media usai melakukan peletakan batu pertama, Selasa (21/5/2024).
Maka dari itu, jelas orang nomor satunya Buteng ini, peristiwa yang saat ini dilakukan, dapat dijadikan momentum bersejarah bagi masyarakat Lakudo, karena pemerintah telah memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
“Saya ingin peristiwa ini, menjadi momentum bersejarah untuk masyarakat Lakudo. Dimana, Bisa melihat langsung bagaimana kita pemerintah memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” jelasnya
Berdasarkan hal itu, pungkas Pejabat Teras kementerian ini, pihaknya sangat mengapresiasi dan mengucapkan rasa terimakasih kepada masyarakat Lakudo, yang telah menghibahkan tanahnya kepada pemerintah, dalam pembangunan infrastruktur (Rujab), semoga pembangunan rujab ini dapat berjalan sesuai target dan pembangunan daerah Lakudo semakin hari semakin meningkat.
” karena Kelurahan Lakudo akan menjadi sentral pembangunan salah satunya pariwisata, selain itu, Kecamatan Lakudo, merupakan ibu kota, oleh sebab itu setiap tahun diharapkan perkembaangan pembangunan terus berlanjut,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Muhammad Said mengatakan, pembangunan rujab bupati ini, menjadi imajiner terkait persoalan pembangunan wilayah untuk Labungkari sebagai sebagai ibu Kota Buteng
“Jadi untuk awalanya baru pembangunan rujabnya, setelah itu pengembangan kawasannya, sehingga menjasi iconic untuk wilayah perkotaan di Labungkari,” tuturnya.
Kemudian, untuk bangun Rujab Bupati berukuran 40×50 meter, dengan angaran sebesar Rp 3,5 miliar. Namun, dalam pengembangan wilayah masi ada master plannya.
“Kontruksi bangunannya masih tradisional buton sederhana, nanti menjadi landasannya, yang menjadi cika bakal pengembangan di Labungkari jadi tepian air,” tutupnya. (ADV)