SULAWESION,MANADO– Suasana di Kompleks KONI Sario, Sabtu (22/11/25), mendadak riuh ketika Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling, S.E. (YSK), melangkah menuju lapangan tembak. Para peserta dan penonton yang sejak pagi memenuhi arena Porprov XII tak menyangka bahwa orang nomor satu di Sulut itu bukan hanya hadir sebagai tamu kehormatan, melainkan ikut turun langsung dalam eksebisi menembak.
Momentum itu terasa semakin bermakna karena hanya beberapa saat sebelumnya, sang putra bungsu, Fighter Apriani Lumbaa, baru saja mengibarkan kebanggaan keluarga dengan meraih medali emas pada nomor air pistol 10 meter. Sorak kemenangan belum sepenuhnya reda ketika Gubernur Selvanus mengambil posisi dengan senjata laras panjang di tangan, menarik perhatian seluruh mata yang berada di arena.
Di balik kesan ramah dan tenang yang selama ini melekat dalam kepemimpinannya, tersimpan masa panjang sebagai prajurit infanteri Kopassus, lulusan Akademi Militer 1988. Dan jejak itu muncul kembali dengan jelas. Pegangan senjata yang mantap, fokus tajam pada target, serta pengaturan napas yang ritmis menjadi gambaran keterampilan yang tidak pudar dimakan waktu.
Ketika satu tembakan dilepaskan, dentumnya memecah keheningan sesaat. Peluru meluncur tepat mengarah pada sasaran—cukup untuk membuat peserta dan penonton memberikan tepuk tangan spontan. Momen itu seakan menyiratkan bahwa insting keprajuritan tetap hidup dalam dirinya, sekalipun kini ia memikul amanah sebagai kepala daerah.
Bagi sebagian yang menyaksikan langsung, eksebisi ini bukan sekadar hiburan sela acara. Kehadiran Gubernur YSK di lapangan tembak mencerminkan karakter kepemimpinannya—disiplin, tenang, teliti, dan konsisten, nilai-nilai yang tumbuh dari dunia militer dan kini diterapkan dalam mengatur ritme pembangunan Sulawesi Utara.
Di tengah euforia Porprov XII, aksi singkat itu menjadi cerita tersendiri. Sebuah pengingat bahwa pengalaman tidak pernah hilang, ia hanya menunggu momen untuk kembali menunjukkan diri.






