BITUNG, SULAWESION.COM – Di tengah tantangan tugas kepolisian yang berat, sosok Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Fernando Pontoh terus mendedikasikan diri dalam tugas dengan penuh tanggungjawab.
Anggota Polres Bitung ini sejak menjadi polisi pilih jalan hidup yang sederhana.
Aipda Fernando pertama bertugas di Bintara Baru Polres Sangihe pada Tahun 2004 – 2005.
Di tahun 2008, pria kelahiran Manado 26 November 1984 ini kemudian bergeser ke Polres Bitung.
Di Polres Bitung, Fernando pernah menjalankan tugas di Sabhara, Reskrim Unit Tarsius dan penjaga tahanan.
Ia kemudian ditarik kembali ke unit Reskrim dan dikhususkan tugas di Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS).
Baca juga: Pengembangan KEK Bitung Hanya Mimpi, Persoalan Lahan Kembali Mencuat
Pekerjaan Aipda Fernando cukup vital. Yaitu, mendukung penyidikan dan penegakan hukum.

Dalam setiap peristiwa kematian, ia selalu terlihat cukup tenang. Mengamati tempat kejadian perkara (TKP), kumpulkan barang bukti, indentifikasi korban dan kemudian menyimpulkan penyebab kematian.
Berteman dengan Mayat
Sejak ditempatkan di INAFIS, lelaki dengan tumbuh kekar ini banyak menghabiskan waktunya berteman dengan mayat. Mulai dari yang utuh hingga berupa beberapa bagian tubuh.
Fernando sering terlihat berjam-jam di kamar mayat. Mengindentifikasi jenazah dan memberikan kejelasan kepada keluarga korban.
“Hal paling utama yang dilakukan adalah jangan pernah menyerah, ketelitian dan kepastian itu hal yang wajib,” ucap Fernando saat berbincang dengan media ini, Jumat (30/5/2025).