Mahasiswa STBM saat Bantu Pemulihan Situasi dengan nyalakan 1.000 lilin. (Fto/Yaser)
BITUNG, SULAWESION.COM – Sejumlah organisasi di Sekolah Tinggi Bisnis dan Manajemen (STBM) Dua Saudara Bitung menggagas aksi damai dan pemasangan 1.000 lilin, di Lapangan STBM, Kelurahan Wangurer Utara, Kecamatan Madidir, Kota Bitung, Rabu (29/11/2023) malam.
Aksi itu sebagai bentuk pemulihan situasi pasca pertikaian 2 kelompok massa yang menyebabkan 1 korban jiwa diakhir pekan lalu.
Ketua Panitia Aksi Damai dan Pemasangan 1.000 lilin, Excel Syachrul Paneo menjelaskan, aksi tersebut bagian dari bentuk dukungan kepada pemerintah dan TNI/Polri dalam melakukan pemulihan situasi.
“Sebagai mahasiswa, tentunya mendukung penuh pemerintah dan TNI/Polri dalam melakukan upaya pemulihan situasi pasca insiden pertikaian 2 kelompok massa yang memicu kerenggangan sosial warga,” kata Excel.
Lebih jauh, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Bitung ini menyatakan, sebagai kota heterogen di Sulawesi Utara harusnya lebih terbuka terhadap keberagaman dan saling menjaga relasi sosial.
“Menjaga kerukunan di tengah keberagaman adalah tanggung jawab bersama. Atas dasar itu, teman-teman mahasiswa ikut ambil bagian menjadi pelopor perdamaian di kota Bitung malam ini,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Yayasan STBM Duasudara Bitung, Alfred Salindeho mengatakan, selaku insan kampus dirinya sangat peduli dengan perdamaian.
“Pada dasarnya, saya ingin menyampaikan apresiasi kepada adik-adik mahasiswa yang merasa terpanggil menjadi pelopor perdamaian di kota ini. Sebagai insan kampus, saya sangat peduli dengan perdamaian,” ucapnya.
Alfred juga mengajak agar komponen masyarakat ikut berperan aktif dalam mengkokohkan kemajemukan dan kerukunan di Sulut, khususnya Kota Bitung.
“Persatuan itu adalah hal yang paling utama. Mari kita sama-sama menjadikan kota Bitung ino sebagai laboratorium pluralisme dengan menjaga kerukunan dan toleransi beragama dengan utuh,” tukasnya.