Batuputih Bawah Masuk 100 Besar ADWI 2024

Batuputih Bawah saat didatangi sejumlah wisatawan mancanegara (Dokumentasi – Dinas Pariwisata)

BITUNG, SULAWESION.COM – Sebanyak tiga Desa di Sulawesi Utara (Sulut) masuk 100 besar dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.

Bacaan Lainnya

Ketiga desa wisata itu antara lain adalah, Desa Sawangan (Minahasa Utara), Tongkaina (Manado) dan Batuputih Bawah (Bitung).

Dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, tiga desa di Sulawesi Utara masuk nominasi mulai dari kurasi 500 besar, 300 besar dan sementara 100 besar.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Bitung Pingkan Kapoh berharap, saat kurasi 100 besar Kelurahan Batuputih Bawah bisa menembus babak 4/50 besar ADWI 2024.

Baca juga: Empat Kapal Pesiar Mewah Bakal Berlabuh di Bitung, Ini Jadwal Lengkapnya

“Tentunya kami mengapresiasi capaian ini. Dari tiga desa wisata di Sulut, ada satu kampung wisata di Bitung yang lolos ke 100 besar. Mudah-mudahan masuk ke 50 besar nantinya,” kata Pingkan, Jumat (24/05/2024).

Meskipun berhasil masuk 100 besar ADWI 2024, lanjutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung akan terus berupaya meningkatkan pengelolaan dan mempromosikan potensi desa wisata di Kota Bitung.

ADWI 2024, diharapkan bisa menjadi sarana promosi bagi desa-desa wisata lainnya dan memperkuat jaringan komunikasi setiap desa. Selain itu, juga memacu kreativitas dan inovasi setiap desa wisata sehingga nantinya bisa dikunjungi banyak wisatawan.

“Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung terus berupaya meningkatkan pengelolaan dan mempromosikan potensi desa wisata yang ada, agar lebih dikenal dan dikunjungi banyak wisatawan. Tujuannya agar bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat,” tukasnya.

ADWI 2024 kali ini mengambil tema ‘Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia’ dengan beberapa kategori penilaian yang harus dipenuhi oleh seluruh peserta antara lain daya tarik, amenitas, digital, kelembagaan dan SDM, serta resiliensi (pengelolaan berkelanjutan).

Setiap desa yang mendaftar harus memiliki kemampuan pengelolaan berkelanjutan, ekonomi berkelanjutan, keberlanjutan budaya dan aspek lingkungan. Setiap desa juga wajib menyediakan informasi potensi wisatanya, atraksi, paket wisata dan lainnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *