BITUNG, SULAWESION.COM – Kenaikan biaya kuliah di beberapa universitas negeri baru-baru ini memicu polemik. Petaka biaya kuliah mahal membuat pendidikan tinggi makin tidak terakses oleh kelompok menegah ke bawah.
Menanggapi hal itu, salah satu mahasiswa Sekolah Tinggi Bisnis dan Manajemen (STBM) Dua Saudara Excel Paneo menilai, dengan teknologi yang berkembang cukup pesat saat ini nyaris tidak ada celah untuk membendung anak muda setelah lepas dari bangku SMA/SMK langsung mencari pekerjaan.
Dari pengamatan lewat beberapa studi kasus, katanya, ada tiga faktor yang mempengaruhi anak muda menentukan pilihan itu.
Baca juga: Mahasiswa STBM Dua Saudara Gelar PKM ke Pedagang Pasar Girian
Pertama, beber Excel, biaya kuliah mahal dan kedua adalah ilmu pengetahuan bisa didapatkan melalui jejaring media sosial serta ketiga, tekanan tugas yang menumpuk (mental health).
“Saya kira dengan tiga poin itu, anak muda setelah lulus dari bangku sekolah SMA/SMK langsung mencari pekerjaan,” beber Excel dalam keterangan tertulis, Minggu (26/05/2024) sore.
Disisi lain, lewat pandangan yang realistis, Excel juga berpendapat di negara Indonesia saat ini tidak bisa dipungkiri standar pendidikan para pekerja yaitu, strata satu (S-1) atau sarjana.
Di tengah kerunyaman itu, katanya, ruang untuk pendidikan tinggi diperlukan oleh anak muda.
“Perlu dipahami, kampus memiliki metode untuk membentuk kerangka berfikir para mahasiswa yang terstruktur dan sistematis serta melatih soft skill melalui organisasi eksternal dan internal. Dan itu semua bisa didapatkan hanya lewat kampus,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, terkait persoalan biaya tinggi, ada beberapa kampus yang menyediakan bewasiswa dan itu mempermudah mahasiswa untuk fokus belajar. Dengan begitu Persoalan Biaya, Ilmu pengetahuan dan Beban tugas menumpuk tidak menjadi soal.
“Kampus yang bisa menjadi solusi atas keresahan adik adik saat ini hanya ada di Sekolah Tinggi Bisnis Manajemen (STBM) Dua Saudara Kota Bitung,” pungkasnya.