Dosen UNIMMAN Ciptakan Cemilan yang Aman untuk Penderita Diabetes

 

MaNADO, SULAWESION.COM – Kegiatan pengabdian masyarakat (Pengmas) yang melibatkan sejumlah dosen dari Universitas Muhammadiyah Manado (UNIMMAN) berhasil menciptakan produk makanan berkualitas dari pisang goroho.

Informasi yang dirangkum, kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Dosen Penerima Hibah RisetMu Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Apt Hamidah Sri Supriati, S.Farm, MSi yang juga merupakan Prodi D3 Farmasi UNIMMAN.

Pada kesempatan itu, Apt Hamidah Sri Supriati, S.Farm, MSi sebagai Ketua team melibatkan tiga dosen. Yaitu, Dosen dari Program Studi S1 ​​Gizi UNIMMAN yakni, Dyta Anggraeni, SKM, M.Si, Dosen dari Program Studi D3 Kebidanan, Ike FA Chabibah, S.ST, M.Kes, M.Keb.

Selain Dosen, kegiatan Pengmas ini diikuti 20 orang masyarakat sebagai peserta pelatihan dari pelaku UMKM Wisma Mualaf binaan Dompet Dhuafa Sulut, yang berlokasi di Lingkungan III, Kelurahan Molas, Kecamatan Bunaken Kota Manado, Minggu (05/03/2023).

Ketua Team, Apt Hamidah Sri Supriati menyatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan hasil usaha yang dikelola oleh UMKM Wisma Mualaf sebagai alternatif usaha yang belum pernah ada di Sulawesi Utara (Sulut).

Lewat kegiatan ini, kata dia, pihaknya memberikan pelatihan kepada peserta membuat produk makanan berkualitas hanya dari Pisang Goroho.

“Program pelatihannya yakni, pembuatan dodol pisang goroho (DISGO). Ini sebagai alternatif usaha yang bahan bakunya memanfaatkan pisang goroho masak,” ujarnya.

Hamidah berharap produk DISGO ini dapat menjawab kebutuhan cemilan bagi masyarakat. Terlebih kata dia, aman untuk dikonsumsi oleh penderita penyakit gula (Diabetes melitus/DM).

“Karena produk DISGO diolah sedemikian rupa. Sehingga nilai gula relatif aman bagi penderita DM. Pun, dari hitung-hitungan Dosen Gizi UNIMMAN bahwa dalam 100 gram dodol yang dikonsumsi terdapat energi 230 kalori, protein 1,4 gram, sukrosa 21 gram dan lemak 1,3 gram,” bebernya.

Lanjutnya, antusias peserta pelatihan Binaan Ustadz Junaedi ini memberikan sinyalement jika masyarakat masih membutuhkan edukasi dalam pemanfaatan bahan makanan terutama makanan sehat.

Karena selama ini sambung Hamidah. UMKM Wisma Mualaf hanya memproduksi keripik pisang goroho saja. Dimana, para pengrajin UMKM seringkali merasa bingung ketika ada sisa pisang goroho yang belum diproduksi menjadi keripik dan sudah mulai masak.

“Masih minimnya olahan pisang goroho masak menjadikan tim pelaksana kegiatan untuk memanfaatkannya dalam bentuk olahan dodol. Apalagi dalam beberapa jurnal penelitian mengatakan bahwa pisang goroho merupakan pisang yang aman dikonsumsi bagi penderita DM karena memiliki Indeks Glikemi (IG) yang relatif rendah. Nah, Karena alasan ini pula, tercetus ide pembuatan dodol pisang goroho (DISGO, red) yang aman bagi penderita DM.

Hamidah menambahkan, banyaknya pertanyaan yang berkaitan dengan manfaat pisang goroho ternyata belum banyak diketahui oleh masyarakat.

“Maka dari itu kita berharap hasil pelatihan ini diharapkan dapat mengembangkan UMKM Wisma Mualaf. Dan produk DISGO ini menjadi alternatif produk yang bisa dihasilkan sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat,” harapnya.

(YaserBaginda)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *