Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri bersama dengan sejumlah Wisman. (Fto/Ist)
BITUNG, SULAWESION.COM – Gelaran Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2023 mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Pasalnya, tidak hanya menghadirkan kemeriahan, event tahunan ini juga memberikan multi efek bagi ekonomi dan pariwisata.
Dari sisi ekonomi, Festival Pesona Selat Lembeh berikan kebahagiaan bagi warga Sulawesi Utara khususnya, Bitung.
Selain Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), tempat pertukaran uang asing ke rupiah juga kecipratan dampaknya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bitung Pingkan Kapoh usai melepas kepergian kapal Pesiar MV. Carnival Luminosa mengaku tempat pertukaran uang sempat kehabisan rupiah.
“Memang tempat pertukaran uang di Kota Bitung sampai tadi kehabisan rupiah karena uang yang ditukar sangat banyak,” katanya.
Kapoh sembari menjelaskan jika semalam Sabtu (7/10) saat kedatangan Kapal pesiar itu penukaran uang mencapai 300 juta dan paginya transaksi rupiah ke dolar mencapai 1,5 Miliar.
Itu, katanya, baru penukaran uang disalah satu money changer, kalau penukaran uang di La tunrung kami belum mengetahui secara pasti angkanya.
“Tapi ada penukaran uang yang ada di Pelabuhan hasilnya sudah mencapai 1,8 miliar dan permintaan masih banyak namun, sudah kehabisan uang rupiah,” kata Kapoh.
Sementara itu, pihak Money Changer PT Haji Latunrung yang dikonfirmasi wartawan enggan menyebutkan berapa transaksi yang terjadi di tempatnya.
“Nanti saja kembali besok sebab harus diketahui pimpinan kami jika soal itu. Tapi intinya kami sempat kehabisan rupiah,” katanya.
Hal ini dibenarkan oleh ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia Kota Bitung, Alfons Wodi yang menyebutkan jika para tamu yang datang dari kapal pesiar sempat kewalahan karena kehabisan uang rupiah di beberapa tempat penukaran.
“Sejak pagi mereka sudah kewalahan menukar uang. Sehingga, ada yang mengambil keputusan menukar uang mereka di Manado dengan mengunakan kendaraan sewa,” tukasnya.