BITUNG, SULAWESION.COM – Walikota Bitung Maurits Mantiri lepas pawai takbiran Idul Adha di depan Kantor Walikota Bitung, Minggu (16/6/2024).
Walikota Bitung Maurits Mantiri mengatakan, kegiatan keagamaan apapun tujuannya adalah tentang siar keagamaan yang sifatnya positif.
Maka dari itu, katanya, sangat penting kita sama-sama hadir dalam acara keagaman seperti pawai takbiran ini.
“Acara keagamaan seperti ini sangat penting untuk hadir agar dilihat oleh warga kota Bitung khususnya umat muslim,” kata Walikota.
Ia menjelaskan, sebelum kegiatan pawai takbiran Idul Adha, beber Walikota, ia bersama Forkopimda telah mengikuti apel pengamanan untuk memastikan kegiatan berjalan aman dan lancar.
“Bagaimana kemudian hasilnya, tinggal kita lihat kekompakan kita diatas. Kalau kita bersama dengan Forkopimda kompak tentunya kegiatan seperti ini akan selalu aman dan itu sudah terbukti dalam beberapa kegiatan,” bebernya.
Walikota Bitung juga mengatakan terkait dengan kejadian perselisihan 25 November lalu, kita mendapat apresiasi dari Presiden karena dengan cepat menangani persoalan.
“Itu semua tidak terlepas dengan kerja-kerja Forkopimda dan tokoh agama sebagai wujud kencintaan kepada kota ini,” ungkap Mantiri sembari mengaku ia sejatinya sempat takut terkena panah wayer dan batu saat kejadian.
Sebagai pemimpin, lanjut Walikota, tentunya harus punya keberanian bukan bekerja dibelakang meja. Tapi mereka yang turun langsung dan hadir di tengah lapangan.
“Karena dengan begitu akan menajadi suatu wujud kekompakan moderasi beragama yang benar-benar paripurna,” katanya.
Ia juga menegaskan, kegiatan pawai takbiran Idul Adha adalah suatu wujud kebersamaan kita bersama.
“Muda-mudahan kegiatan ini berjalan lancar dan aman,” tukasnya.
Pelepasan pawai takbiran itu ditandai dengan pemukulan beduk oleh Walikota Bitung bersama
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua TP-PPK Kota Bitung, Rita Mantiri Tangkudung, Sekretaris Daerah Kota Bitung, Rudy Theno, Kemenag, Ketua PHBI Arianto Kadir, Tokoh agama serta Kepala OPD di Pemkot Bitung.