BITUNG, SULAWESION.COM – Harmonisasi Menuju Bitung Maju menjadi visi utama Walikota dan Wakil Walikota Bitung menggagas peta jalan pembagunan daerah selama lima tahun kedepan.
Visi itu, dijabarkan ke dalam empat misi besar. Termasuk, membangun dari kelurahan untuk pemerataan ekonomi yang berkeadilan.
Visi misi Hengky Honandar dan Randito Maringka sementara ini sedang bergulir di DPRD melalui Pansus Ranperda Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Berdasarkan pantauan Sulawesion.com, pembahasan yang dipimpin Ketua Pansus RPJMD, Aldo Nova Ratungalo itu berjalan interaktif, dinamis dan produktif.
Bahkan, Kepala Bappeda di beberapa kali pembahasan sempat kelabakan menjawab pertanyaan yang diajukan anggota Pansus RPJMD saat pendalaman materi.
Menanggapi pembahasan RPJMD yang berjalan dinamis, anggota Pansus Ahmad Syafruddin Ila menilai, pencanangan program yang tertuang di draf RPJMD masih terlalu umum dan banyak kalimat yang fleksibel.
Sehingga, kata Ahmad, anggota Pansus perlu melakukan pendalaman materi untuk memastikan proyeksi pembagunan daerah ke depan.
“Pendalaman materi yang dilakukan Pansus bukan semata-mata mencari kesalahan. Tapi, ini dilakukan untuk memastikan dokumen tersebut apakah efektif dan relevan dengan kondisi daerah atau tidak,” kata Ahmad, Jumat (25/7/2025).
Ia membeberkan, ada beberapa temuan-temuan pansus di draf RPJMD. Seperti di misi kedua yaitu, membangun dari kelurahan untuk pemerataan ekonomi yang berkeadilan.
“Kami mendapati tujuan dan sasaran dari misi itu terlalu umum dengan kalimat yang fleksibel. Sehingga anggota Pansus meminta penegasan tentang proyeksi misi tersebut,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan politisi Partai Golkar, Cherry Mamesah. Selama proses rapat Pansus bergulir, katanya, masih banyak identifikasi masalah yang tertuang sebagai isu strategis di draf RPJMD tidak sinkron dengan kondisi yang ada.
“Isu strategis perlu penegasan dalam draf. Sehingga, peta jalan pembangunan daerah tidak muda melempem dan keluar dari rel yang ada,” ucapnya.







