Pengembangan KEK Bitung Hanya Mimpi, Persoalan Lahan Kembali Mencuat

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung. (Dokumentasi | Yaser Baginda)

BITUNG, SULAWESION.COM – Keinginan pemerintah membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung hanya sebatas mimpi. Pasalnya, lahan yang digadang-gadang sebagai penopang ekonomi di Sulawesi Utara itu kembali diduduki warga.

Penelusuran media, di depan pintu masuk Kawasan Ekonomi Khusus Bitung berdiri sebuah bangunan kecil yang ditutupi portal.

Bacaan Lainnya

Disamping bangunan tampak tertulis ‘Tanah ini Milik Dari Lie Boen Yat’. Bangunan itu mendapat respons warga yang melakukan aktivitas olahraga di kawasan tersebut.

Rully (41) warga Manembo-nembo Atas mengatakan, pemerintah telah beberapa kali melakukan penggusuran di lahan Kawasan Ekonomi Khsus Bitung.

“Padahal beberapa tahun lalu sudah sempat dilakukan penggusuran. Tapi, sekarang sudah diduduki kembali,” ucapnya.

Persoalan lahan yang berkepanjangan, katanya, salah satu penghambat dalam pengembangan KEK Bitung.

“Jika ini terus berlangsung lama, investor bakal berpikir dua kali berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus,” singkatnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemkot Bitung Pingkan Sondakh tidak menampik adanya warga yang mencobak masuk di lahan itu.

“Padahal ada sartifikat an. Pemerintah Provinsi,” tukasnya.

KEK Bitung ini diketahui telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Bandara Sam Ratulangi Manado pada 1 April 2019 lalu.

Pembangunan KEK dilaksanakan mengigat letaknya yang sangat strategis sebagai penghubung berbagai negara di Kawasan Asia Pasifik.

Dengan letak KEK Bitung yang strategis, seperti dihubungkan dengan jalan tol Manado-Bitung, dekat dengan pelabuhan dan bandar udara, ditargetkan dapat memacu kesempatan industri seperti logistik, perikanan, petrokimia, penyediaan prasarana kawasan, hingga pengolahan kelapa.

Sementara itu, Indonesia telah mempunyai 24 KEK yang terbagi untuk sektor industri dan pariwisata.

Pembangunan KEK seperti di Bitung, pada umumnya bermaksud untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, serta meningkatkan daya saing internasional.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan