Peringati Hari HAM 2025, Koalisi Masyarakat Sipil Sulut Gelar Demo di Bitung

Koalisi Masyarakat Sipil Sulut saat menggelar aksi unjuk rasa di PT. Indo World. (Dokumentasi | Yaser Baginda)

BITUNG, SULAWESION.COM – Lemahnya negara dalam melindungi buruh, nelayan, awak kapal perikanan, dan pekerja migran Indonesia menjadi alasan Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Sulawesi Utara menggelar aksi unjuk rasa, Rabu (10/12/2025).

Koalisi yang tergabung 7 organisasi buruh dan 1 organisasi non pemerintah (NGO) itu, menggelar aksi disejumlah titik, yaitu PT. Indo World, BPJS Ketenagakerjaan, PT. Sinar Purefoods International, Imigrasi dan Pelabuhan Perikanan Samudra Bitung.

Bacaan Lainnya

Salah satu koordinator aksi, Arnon Hiborang menyatakan, rapuhnya benteng perlindungan sosial dan hukum bagi rakyat pekerja menjadi alasan kuat aksi digelar.

“Kota yang disebut-sebut sebagai gerbang ekonomi maritim di Indonesia Timur ini berbeda realitasnya di lapangan karena regulasi hanya di atas kertas berderet, tapi implementasi nyaris mati suri,” ucap Arnon.

Ia juga menyoroti, masuknya tenaga kerja asing (TKA) asal Filipina secara masif, yang diduga tidak melalui prosedur resmi.

Alih-alih melindungi tenaga kerja lokal, kata Arnon, tapi negara justru terlihat longgar terhadap pekerja asing.

Ia berujar masuknya TKA Filipina bukan hanya merampas kesempatan kerja tenaga kerja lokal, tetapi juga bukti rapuhnya pertahanan negara yang begitu mudah diterobos warga asing.

“Ini bukan sekadar isu tenaga kerja — ini alarm kedaulatan negara,” tukasnya.

Hingga berita ini diturunkan, aksi ujuk rasa Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) Sulawesi Utara masih melakukan orasi di sejumlah perusahaan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan