Perumda Air Minum Duasudara saat melakukan sosialisasi penyesuaian tarif (Dokumentasi – Istimewa)
BITUNG, SULAWESION.COM – Perumda Air Minum Duasudara melakukan penyesuaian tarif air untuk ribuan pelanggannya. Penyesuaian dilakukan karena tarif air di Kota Bitung tergolong paling murah se-Sulawesi Utara.
Demikian terungkap dalam kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan manajemen perusahaan daerah tersebut. Sosialisasi dihelat di Aula Kantor Kecamatan Madidir tadi pagi, dan dihadiri para perangkat kelurahan selaku perwakilan masyarakat.
Baca juga: Sudah Saatnya Perumda Bangun Bitung Berbenah
“Kami melakukan penyesuaian karena memang tarif kita paling rendah di Sulawesi Utara. Silahkan di cek, di daerah lain pasti tarifnya lebih tinggi,” terang Direktur Perumda Air Minum Duasudara, Alfred Salindeho, kepada seluruh peserta sosialisasi, Senin (22/04/2024).
Penyesuaian tarif ini berlaku untuk seluruh kategori pelanggan Perumda Air Minum Duasudara. Dan khusus untuk pelanggan mayoritas yang notabene masyarakat Bitung pada umumnya, tarif baru yang ditetapkan sebesar Rp 5.920.
“Sebelumnya cuma Rp 5.320, dan sekarang naik Rp 600 menjadi Rp 5.920. Tapi kalau dikonversi ke liter, berarti kenaikannya cuma Rp 6 per liter. Jadi sangat-sangat bisa dijangkau oleh pelanggan,” ujar Alfred.
Penyesuaian tarif ini lanjut Alfred, tentu akan berdampak pada beberapa aspek, termasuk kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Ia memastikan Perumda Air Minum Duasudara akan terus berbenah agar bisa lebih maksimal melayani kebutuhan masyarakat.
“Penyesuaian tarif yang dilakukan wajib diikuti dengan pelayanan yang semakin baik. Karena itu kami mohon kerjasama dan pengertiannya. Ini semua berhubungan dengan hak dan kewajiban kita masing-masing,” tukasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Alfred juga menginformasikan terkait kondisi yang dialami Perumda Air Minum Duasudara akhir-akhir ini. Ia memohon maaf ke masyarakat jika beberapa waktu terakhir pelayanan air bersih agak terganggu.
Ia mengungkap ada sejumlah pipa yang bocor sehingga berdampak pada pelayanan ke pelanggan. Pipa-pipa itu bocor akibat banjir bandang yang terjadi dua kali dalam dua bulan terakhir di Kota Bitung.
Selain itu, dalam kesempatan dimaksud Alfred dan jajaran juga menerima masukan serta aduan dari masyarakat. Diantaranya soal pelibatan perangkat kelurahan dalam mendata pelanggan untuk kepentingan penagihan rekening air, serta adanya sejumlah sambungan liar.
Alfred tidak sendiri turun di sosialisasi. Ia didampingi Dewan Pengawas Jeffry Wowiling, Manajer Umum Joubert Kussoy, serta Asisten Manajer Umum Oudy Lumingkewas. Mereka ditemani oleh Camat dan Sekretaris Camat Madidir, Handry Enoch dan Sammy Tampubolon.
Kecamatan Madidir menjadi lokasi kedua pelaksanaan sosialisasi. Sebelumnya, Jumat lalu kegiatan serupa sudah diadakan di Kecamatan Maesa. Dan untuk kecamatan lain nanti akan menyusul setelah ini.