Pilkada Bitung Medan Adu Gagasan

Geraldi Mantiri dan Erwin Wurangian saat mendaftar di KPU Bitung. (Dokumentasi | Istimewa)

BITUNG, SULAWESION.COM – Kebencian dan permusuhan seharunya dihindarkan dalam tradisi politik modern. Jalan menuju cari pemimpin di Pilkada Bitung saatnya bersandar pada politik adu gagasan di setiap kandidat.

Bakal pasangan calon Geraldi Mantiri – Erwin Wurangian mengejawantahkan itu dengan konsep politik menyenangkan Pilkada ini.

Bacaan Lainnya

“Konsep kita berdua adalah politik menyenangkan. Pilkada merupakan pesta rakyat. Mari kita bersenang-senang dengan riang gembira dan membangun citra politik berbeda dengan yang lain,” ucap Geraldi dalam podcast Warung GM-WIN, Kamis (29/8/2024) kemarin.

Baca juga: Lima Parpol Non Seat Mundur dari Koalisi Hengky – Randito

Geraldi juga memberikan alasan ia dan Erwin Wurangian tampil dengan warna merah kuning saat mendaftar di Kantor KPU Kota Bitung.

“Berbeda warna itu suatu karakteristik. Kami ingin tampil apa adanya dan tidak ingin tutupi atau merubah segala kekurangan,” ucap Geraldi.

Ia mengatakan, terjun ke gelanggang Pilkada Bitung ingin memberikan pendidikan politik kepada generasi muda. Menurutnya, pendidikan politik memberikan dampak besar kepada masyarakat. Baik itu dampak perekonomian masyarakat dan hubungan sosial.

“Anak muda tidak boleh apatis, politik tidak sepenuhnya jahat. Ada banyak dampak besar dalam kebijakan-kebijakan politik,” katanya.

Pimpinan sementara DPRD Kota Bitung ini juga mengajak semua elemen masyarakat untuk menguji gagasan calon dengan berbagai wadah.

“Kan banyak wadah yang telah disiapkan sekarang ini. Baik itu di debat KPU dan bisa juga dialog-dialog di komunitas. Agar supaya masyarakat bisa mengetahui cara pandang dari seorang calon. Kalau bicara dalam mencari pemimpin, kualitasnya yang diperlukan. Artinya, kita dalam konteks berpikir dulu. Kalau berpikir tidak mampu, bagaimana dia bisa melakukan,” jelasnya.

Erwin Wurangian sendiri menyatakan siap melakukan dialog-dialog terbuka dengan masyarakat dalam hal menyampaikan gagasan dan program.

“Dengan dialog terbuka kita bisa dijadikan ruang untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Dan tentunya masyarakat bisa menguji langsung kualitas kami,” tukasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *