BITUNG, SULAWESIOAN.COM – Dua pekan berlalu, Polres Bitung belum berhasil mengungkap kasus kematian Alm. Mutia Ibrahim (18) di Kos-kosan Mawar, Kelurahan Manembo-nembo Atas, Kecamatan Matuari, Kota Bitung, pada, 19 Agustus 2024, lalu.
Pelajar SMK 1 Bitung itu jadi korban pemb*nuhan. Hasil otopsi luar, Alm. Mutia tewas tak wajar. Pasalnya, terdapat tanda-tanda kekerasan di jasad korban.
Namun, penanganan kasusnya di kepolisian hingga kini masih dalam tahap penyelidikan.
Baca juga: Mutia Ibrahim Sempat Diteror di Kos Mawar, Benarkah Nyawanya Dihabisi?
Kasi Humas Polres Bitung Iptu Abd Natip Anggai saat dikonfirmasi mengaku, pihaknya masih melakukan pendalaman ke sejumlah saksi terkait kasus itu.
“Reskrim masih mendalami saksi-saksi. Kalau ada perkembangan akan kami informasikan,” singkatnya, Rabu (4/8/2024).
Sementara itu, Lina Bakary (33) ibu korban menjelaskan beberapa hari lalu ia sempat diminta keterangan oleh polisi.
“Kemarin saya sudah memberikan keterangan,” ucap Lina.
Lina berharap, polisi dapat mengungkap kasus pemb*nuhan anaknya dan memproses hukum pelaku seberat-beratnya.
“Pak saya ini memang orang yang tak punya kelebihan ekonomi. Tapi, saya berharap besar kepada polisi untuk mengungkap motif pemb*nuhan yang menimpah anak kami seterang-terangnya agar supaya kami sebagai keluarga korban mendapatkan keadilan,” ucap Lina sambil menangis.
Ia mengaku kepergian Alm. Mutia menyisahkan kepedihan mendalam bagi keluarga. Bahkan, kata Lina, sosok Mutia adalah penyemangat hidup saat dia bekerja sebagai tukang cuci laundry di Manado
“Mutia anak satu-satunya. Ia penyemangat hidup bagi saya. Walaupun bekerja dengan gaji pas-pasan di laundry, kebutuhan sekolah Mutia paling utama,” jelasnya sembari mengatakan, tak menyangka anaknya harus pergi dengan peristiwa tragis di Kos-kosan Mawar.
(Bersambung)