Rencana Hapus Sistem Outsourcing Disambut Positif, SAKTI Sulut: Bebaskan Pekerja dari Rantai Perbudakan

Ilustrasi pekerja kapal di Bitung. (Dokumentasi | Yaser Baginda)

BITUNG, SULAWESION.COM – Rencana Presiden Prabowo menghapus sistem outsourcing disambut positif Serikat Awak Kapal Perikanan Bersatu (SAKTI) Sulawesi Utara.

Ketua Serikat Awak Kapal Perikanan Bersatu (SAKTI) Sulawesi Utara Arnon Hiborang mengatakan rencana Presiden Prabowo menghapus sistem outsourcing itu menjadi angin segar bagi pekerja dan buruh perikanan di Indonesia khususnya Kota Bitung.

Bacaan Lainnya

“Kami percaya, penghapusan outsourcing adalah langkah penting untuk membebaskan pekerja dari rantai perbudakan modern yang selama ini dilegalkan melalui sistem kerja tidak manusiawi tersebut,” tegasnya dalam keterangan tertulis, Senin (12/5/2025).

Baca juga: Kota Bitung Bakal Berangkatkan 116 Calon Jemaah Haji

Arnon menilai, hampir semua perusahaan perikanan di Kota Bitung masih menggunakan sistem outsourcing dalam merekrut dan mempekerjakan pekerja di perusahaan pengolahan ikan maupun awak kapal perikanan.

“Sistim ini membuka ruang luas bagi eksploitasi tenaga kerja, pelanggaran hak-hak pekerja, dan berbagai bentuk ketidakadilan yang mendekati praktik perbudakan di era modern,” katanya.

Ia mengatakan, mendukung penuh kebijakan penghapusan outsourcing dan mendesak pemerintah untuk segera merealisasikannya secara tegas, menyeluruh, dan berpihak pada pekerja.

“Prinsipnya kami mendukung apa yang menjadi rencana Presiden Prabowo menghapus sistem outsourcing di Indonesia,” tukasnya.

Sekedar diketahui rencana hapus sistem outsourcing ini disampaikan Presiden Prabowo Subianto saat peringatan Hari Buruh di Monas, Jakarta Pusat beberapa pekan lalu.

Untuk menjalankan rencana tersebut, ia akan membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional untuk mencari cara menghapus sistem tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan