BITUNG, SULAWESION.COM – Sejumlah tokoh agama di Kota Bitung mendadak membuat video pendek. Video itu sebagai bentuk peryataan dukungan terhadap polisi untuk menyukseskan Pilkada serentak 2024.
Pernyataan tersebut direkam kemudian di upload di media sosial. Dan, menariknya pengambilan video pendek dilakukan tokoh agama didampingi anggota Polres, entah itu Kapolsek atau Bhabinkamtibmas.
Informasi yang diterima, video sejumlah tokoh agama itu dibuat sesuai arahan Kapolres Bitung, AKBP Albert Zai SIK MH dengan tujuan menepis isu tokoh agama menarik dukungan ke Polres Bitung untuk bersama-sama menyukseskan Pilkada.
Baca juga: Pemkot Bitung Bakal Hentikan Dana Hibah ke Rumah Ibadah, Tokoh Agama Beber Soal Stabilitas Kota
Isu menarik dukungan itu muncul sebagai respon tudingan negatif terhadap tokoh agama yang hadir mendoakan bakal pasangan calon saat mendaftar ke KPU beberapa waktu lalu. Serta isu dana hibah bakal dihentikan Pemkot Bitung, hingga membuat tokoh agama memberikan pernyataan sikap.
“Kami akan menarik diri dari komitmen bersama aparat keamanan dalam menjaga stabilitas keamanan di Pilkada Bitung 2024,” kata Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM Efrata I Wilayah Bitung XII, Pdt Stevi Lasut.
“Selama ini kami terbantu dengan pemberian dana hibah dari Pemkot, namun jika ini menjadi gorengan politik, kami tidak akan bersama-sama lagi menjaga stabilitas kota ini, karena kami akan fokus pada pendanaan demi pengembangan jemaah,” kata Ustad Masjid Baitul Makmur Sitou Pateten 2, Hambali Bawoel.
Kasi Humas Polres Bitung Iptu Abdul Natip Anggai menyatakan, jika pembuatan video pendek adalah kegiatan cooling sistim dalam rangka Pilkada serentak 2024.
Menurutnya, pihak kepolisian bersinergi dengan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh ormas, tokoh kepemudaan dan elemen masyarakat lainnya untuk menciptakan Pemilukada yang sejuk dan aman.
“Soal status negatif terhadap tokoh agama, Kapolres sudah bertemu dengan BKSUA Kota Bitung di Lons Merdeka Kantor Wali Kota Bitung beberapa waktu lalu,” kata Abdul, Jumat (13/9/2024).
Salah satu poin yang dibahas dalam pertemuan itu, kata Abdul, soal keresahan tokoh agama dengan akun-akun penyebar hoax.
“Namun para tokoh agama menyampaikan mereka mencoba pendekatan secara kekeluargaan dulu dengan pemilik akun,” tukasnya.