BITUNG, SULAWESION.COM – Seorang siswa berusia 8 tahun di Sekolah Dasar Katolik Don Bosco Bitung menjadi korban pamalakan dan penganiayaan, Selasa (26/8/2025) siang.
Dari keterangan orang tua korban, Ronald Gunawan Kansil penganiayaan itu terjadi di lingkungan sekolah yang dilakukan seorang remaja yang tak kenal.
Bahkan, kata Ronald, anaknya nyaris terkena panah wayer yang dilepaskan oleh pelaku.
“Awalnya, anak saya sempat di palak. Karena tidak dikasih uang, pelaku kemudian menganiaya dan melepas panah wayer,” ucapnya.
Sebagai orang tua, Ronald mempertanyakan sistem pengamanan di lingkungan sekolah. Apalagi, tambahnya, peristiwa terjadi saat masih jam sekolah berlangsung.
“Saya sebagai orang tua tentunya mempertanyakan sistem pengamanan. Ditambah lagi, sekolah tidak memiliki CCTV,” tuturnya.
Koordinator Yayasan Katolik Perwakilan Tonsea, Anastasius Tiolong saat dikonfirmasi tidak menampik kejadian penganiayaan siswa.
“Iya, tadi memang benar ada orang tua murid datang di kantor menyampaikan masalah ini. Dan kami sama-sama mendengar pengakuan anak didik kami yang jadi korban,” katanya.
Anastasius menyayangkan peristiwa ini terjadi di lingkungan sekolah yang di lakukan oleh orang-orang luar yang tidak bertanggungjawab.
“Kami akan berupaya untuk lebih maksimal dalam tugas pengawasan oleh tenaga keamanan dan fasilitas pendukung lainnya lewat upaya pemasangan CCTV di lokasi sekolah,” tuturnya.
Kendati demikian, ia juga membenarkan kejadian serupa perna terjadi sebelumnya. “Tapi, yang lalu itu terjadi di luar kompleks sekolah,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Maesa Ferry S Padama menyatakan telah menerima laporan dari orang tua murid dengan Surat Tanda Bukti Laporan Nomor: STBL/85/VIII/2025/Sulut/Res Btg/ Sek Maesa.
“Betul, tadi ada anggota DPRD sebagai orang tua murid datang melapor. Dan laporannya sudah kami terima,” kata Kapolsek.
Kapolsek menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan lidik terhadap kasus tersebut.
“Sementara lidik oleh Tim Resmob. Nanti kalau ada perkembangan lebih lanjut, akan kami sampaikan,” tukasnya.







