Angka Stunting  Boalemo Alami Penurunan Pada Tahun 2022

Bupati Berikan Sambutan pada Rapat Review Kinerja Aksi 8 Konvergensi dan Laporan TPPS Semester 2 Percepatan Penurunan Stunting di Boalemo. Sumber Foto Niya, Senin (9/1/2023)

BOALEMO, SULAWESION.COM – Penjabup Hendriwan memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan rapat Review Kinerja Aksi 8 Konvergensi dan Laporan TPPS Semester 2 Percepatan Penurunan Stunting di Boalemo.

Bacaan Lainnya

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Bappeda  Boalemo itu berlangsung di Aula Kantor Bappeda, Senin (9/1/2023).

Program percepatan penurunan stunting menjadi program prioritas nasional yang diamanatkan melalui Peraturan Presiden No 72 tahun 2021.

Dengan tujuan utamanya ialah menciptakan generasi emas bangsa dalam upaya pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030, dimana target nasional dalam penurunan angka stunting ditargetkan sebesar 14 persen, hal tersebut disampaikan langsung oleh Penjabup Boalemo Dr. Drs. Hendriwan M.Si pada awal sambutannya.

Berdasarkan Data Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) tingkat prevelensi stunting Boalemo Tahun 2022 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2021.

“Tingkat prevelensi stunting saat ini jika dilihat hasil data dari Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) yang sebagai data dasar penentuan kasus stunting di Boalemo yang dirilis akhir tahun 2022 mengalami penurunan dengan angka 8,6 persen, dibanding pada tahun 2021 sebesar 15,17 persen,” ungkapnya.

“Dan pada tahun 2024 Pemerintah Boalemo sudah menargetkan untuk menurunkan angka stunting menjadi 0 persen atau Zero Stunting,” tandasnya.

“Namun jika kita melihat Data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 kita masih diposisi 29,8 persen sehingganya saya tetap berharap kinerja OPD dan Pemerintah Desa lebih ditingakatkan dalam intervensi program secara kolaboratif dan terintegrasi serta tepat sasaran kegiatannya,” lanjutnya.

Di akhir sambutannya Ia mengimbau kepada seluruh peserta rapat agar untuk saling berkoordinasi dan berkolaborasi dalam setiap aksi pelaksanaan konvergensi stunting yang sudah tertuang dalam masing-masing indikator kinerja pelaksanaan program atau kegiatan, agar digali lagi apa yang menjadi permasalahan dan segera mencari solusinya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *