BOALEMO, SULAWESION.COM- Masyarakat Desa Suka Maju geram saat galian alur sungai yang mereka buat ditimbun oleh Perusahan Gula (PT.PG) Gorontalo.
Pasalnya tindakan masyarakat Desa Sukamaju menggali alur sungai untuk mengalihkan aliran air dikabarkan tidak melakukan koordinasi dengan pihak Perusahaan Gula (PT.PG) Gorontalo.
Belakangan diketahui bahwa persoalan ini sempat meluas, sebab tindakan pihak PT.PG Gorontalo menutup galian alur sungai dibalas oleh Masyarakat Desa Suka Maju dengan memblokade jalan, tidak mengijinkan mobil bermuatan berat masuk diwilayah mereka.
Sumarno, selaku staf ahli PT.PG Gorontalo mengatakan bahwa jika aliran sungai dialihkan ke alur lain, maka lahan yang berukuran 16 HA, milik Perusahaan Gula akan terisolir.
Sementara Camat Wonosari mengatakan bahwa galian alur sungai yang dibuat oleh Masyarakat Wonosari bertujuan untuk mengalihkan aliran air agar jalan umum dan rumah rumah penduduk terhindar dari bahaya abrasi dan terjangan erosi banjir.
Bagi banyak orang, persoalan ini menyangkut antara keselamatan warga Desa Suka Maju dan kerugian yang akan dialami oleh pihak perusahaan gula (PT.PG) Gorontalo.
Melihat persoalan ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Boalemo menginginkan agar masalah ini tidak menimbulkan konflik luas antara perusahaan gula dengan warga setempat.
Eka mengatakan bahwa persoalan ini bisa diselesaikan apabila Pemerintah dan PT.PG Gorontalo sama sama memikirkan keselamatan umum.
“Jadi tinggal kita cari jalan keluarnya, dan nanti kita lihat perkembangan selanjutnya,” ucap Eka, Legislator empat periode itu saat dirinya menghadiri Rakor Forkopimda Kabupaten Boalemo, bertempat di Rumah Makan Citra Ayu, Sabtu (4/3/2024)
Sebagai Wakil Rakyat yang dikenal mempunyai keterampilan mumpuni dalam mengatasi konflik, Eka Putra Noho menuturkan bahwa upaya Masyarakat menggali, mengalihkan aliran air ke alur sungai yang baru bukan untuk mengorbankan kepentingan perusahaan gula (PT.PG) Gorontalo, melainkan untuk menyelamatkan warga yang dipastikan akan menjadi korban abrasi dan terjangan erosi banjir.
“Disaat masyarakat melakukan penggalian bukan mengorbankan pabrik gula tapi menyelamatkan masyarakat Desa Suka Maju,” tutur Eka Putra Noho.
Rapat Forkopimda itu dihadiri langsung oleh Penjabat Bupati Boalemo, Sekertaris Daerah Boalemo, Kapolres Boalemo, Kajari Boalemo, Camat Wonosari, Kapolsek Wonosari, Danramil Paguyaman dan Staf Khusus PT. PG Gorontalo.