BOLMUT,SULAWESION.COM- Petani Padi sawah di Kecamatan Bintauna, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) terancam gagal panen akibat tidak ada pengairan dan serangan hama tikus.
Laporan dinas pertanian Kabupaten Bolmut menyebut luas lahan yang terancam gagal panen sebanyak 32,5 Hektar (Ha). Akibat dari tidak ada pengairan dan serangan hama tikus.
Sementara itu dalam laporan tersebut media ini mencatat setidaknya sekitar 22 Ha lahan sawah terancam gagal panen akibat tidak ada pengairan. Dan 10,5 Ha akibat serangan hama tikus.
Sebelumnya, salah satu petani yang ada di wilayah Kecamatan Bintauna, menyampaikan sampai saat ini belum ada kepastian kapan air irigasi mengalir. akibat adanya pekerjaan irigasi jalur kanan Bintauna.
“Kami berharap ada kesempatan air mengalir meskipun hanya satu-dua Minggu sudah cukup untuk membasahi sawah yang kebanyakan padinya mulai keluar bunganya,”harap salah satu petani.
Ia menambahkan hampir dua bulan ini petani mengharapkan air hujan.
“Tetapi oleh kondisi panas sudah beberapa hari ini petani mulai galau. Karena banyak tanah sawah mulai retak-retak,”ungkapnya.
Dirinya berharap ada kebijakan khusus dari pihak terkait termasuk kontraktor untuk menyuplai air ke sawah demi menyelamatkan tanaman padi.
Kepala Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluh Dinas Pertanian Bolmut Syarifuddin saat dihubungi menyampaikan memang saat ini ada pekerjaan irigasi di wilayah Bintauna. Dari Balai Wilayah Sungai (BWS).
Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Bolmut Rudini Masuara. Saat ditanya mengenai pekerjaan irigasi di Bintauna oleh BWS.
Sebelumnya, Kepala BWS Sulawesi I, Sugeng Harianto menekankan dan meminta agar kegiatan rehab jaringan irigasi tidak mengganggu suplai air pada musim tanam dengan mencari sumber-sumber air lain untuk memastikan suplai air irigasi tidak terkendala.







