Benahi Integritas Pendidikan di Bolmut Dengan Perkuat Kurikulum Pendidikan Anti Korupsi

Siswa SDN 7 Bolangitang Timur Saat Pelajaran Pendidikan Anti Korupsi. (Foto Fandri Mamonto)

BOLMUT,SULAWESION.COM– Indeks Integritas Pendidikan (IIP) Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) sebesar 71,09 hasil ini berdasarkan Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Bolmut Fadly Usup mengatakan dengan hasil SPI tersebut masih banyak hal yang harus dibenahi.

Bacaan Lainnya

Bolmut sendiri, kata Usup baru tahun ke dua dimasukkan dalam SPI. Menurutnya ada tiga hal yang dinilai yaitu integritas peserta didik, ekosistem pendidikan terkait pendidikan anti korupsi dan tata kelola pendidikan.

“Salah satu alasan juga mengapa Bolmut mendapat nilai 71 karena adanya penerepan pendidikan anti korupsi,”ujarnya.

Diketahui KPK resmi meluncurkan Indeks Integritas Pendidikan 2024, hasil dari Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024, yang mencerminkan kondisi integritas dunia pendidikan Indonesia dari sisi karakter, ekosistem, dan tata kelola.

Pada tahun 2024 menjangkau hingga kabupaten/kota, sehingga gambaran integritas pendidikan menjadi lebih mendalam dan menyeluruh.

Ketua KPK, Setyo Budiyanto mengatakan Indeks ini bukan sekadar angka. “Kalau angka ini kita acuhkan, kita biarkan begitu saja, maka bisa menjadi sebuah malapetaka. Sehingga hasil SPI Pendidikan ini bisa menjadi cermin jujur sekaligus penanda bahwa membangun benteng antikorupsi di dunia pendidikan tak bisa ditunda,”ujarnya dilansir dari laman KPK.

Setyo menambahkan apalagi 20 tahun lagi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, dengan harapan sudah berdaulat, maju, merdeka, modern, dan bisa memperbaiki permasalahan di semua lini.

“Oleh karena itu, demi tercapainya tujuan tersebut, pendidikan harus menjadi lini terdepan dalam pembentukan karakter antikorupsi,”katanya.

Pada tahun 2024, SPI Pendidikan menjangkau 36.888 satuan pendidikan di 507 kabupaten/kota dari 38 provinsi di Indonesia. Dengan melibatkan 449.865 responden, yang terdiri atas siswa/mahasiswa, orang tua, tenaga pendidik, hingga kepala satuan pendidikan, survei ini menyasar tiga dimensi utama, yakni karakter peserta didik, ekosistem pendidikan, dan tata kelola pendidikan.

Setyo menegaskan urgensi menanamkan nilai-nilai integritas sejak dini, agar perilaku korupsi tak diwariskan kepada generasi mendatang.

Sekolah di Bolmut Sudah Terapkan Kurikulum Pendidikan Anti Korupsi

Sekolah di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) mulai menerapkan Kurikulum Pendidikan Anti Korupsi (PAK) pada tahun ajaran 2024-2025.

Dalam kurikulum ini para siswa mendapat materi pelajaran salah satunya tentang kejujuran. Mereka juga diajarkan bagaimana menyampaikan pendapat tentang apa itu korupsi.

Sebelumnya, Kepala dinas pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bolmut Fadly Usup mengatakan kurikulum pendidikan anti korupsi ini digabungkan dengan pengetahuan lokal bagaimana mencegah korupsi.

“Dengan kurikulum ini diharapkan dapat mencegah korupsi sejak dini,”ujarnya.

Diketahui dalam mewujudkan pendidikan anti korupsi di sekolah para guru dapat memberikan pelatihan kepada siswa melalui kantin kejujuran.

Selanjutnya, siswa berlatih melalui kotak kejujuran. Berlatih mengoreksi sendiri tugas dan latihan.

Siswa berlatih mengidentifikasi karakter jujur. Sekolah memberikan ekstrakurikuler khusus. Siswa dan guru memahami manfaat kejujuran dan disiplin.

Pendidikan anti korupsi tidak hanya sebatas mengajarkan pengetahuan tentang korupsi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai anti korupsi yaitu jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, kerja keras.

Pendidikan anti korupsi, merupakan kunci penting dalam mencegah korupsi di masa depan. Dengan menanamkan nilai-nilai antikorupsi sejak dini, generasi muda diharapkan dapat membangun bangsa yang lebih bersih dan bermartabat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan