BOLMUT,SULAWESION.COM– Desa Busisingo Utara, Kecamatan Sangkub, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) menghadapi masalah serius persoalan abrasi pantai.
Masalah ini terus terjadi setiap tahun. Bahkan daratan hilang lebih cepat akibat dampak abrasi. Namun, dalam dokumen Rencana Pembangunan Daerah (RPD) tahun 2024-2026 desa Busisingo Utara tidak ada dalam wilayah kawasan rawan abrasi.
Dalam dokumen tersebut yang masuk dalam kawasan abrasi di Kecamatan Sangkub adalah desa Sangtombolang, Busisingo dan Sampiro.
Hal yang sama juga dalam Kajian Lingkungan Hidup Strategis Perubahan RPJMD Kabupaten Bolmut tahun 2018-2023 tidak ada desa Busisingo Utara sebagai desa rawan abrasi.

Padahal menurut kepala desa (sangadi) Busisingo Utara Syahrir Hassan pihaknya selalu menyampaikan di Musrenbang dan reses anggota DPRD jika Busisingo Utara wilayah rawan abrasi.
Menurutnya, daerahnya bakal tenggelam dalam lima tahun kedepan. Jika melihat dampak abrasi saat ini.
“Fenomena ini terus terjadi setiap tahun. Apalagi dimulai dari bulan November hingga beberapa bulan kedepan. Banyak pohon kelapa warga yang hilang akibat abrasi,”jelasnya.
Kepala Bapelitbang Bolmut Aroman Talibo mengatakan RPD biasanya sumbernya dari RTRW.
“Pihaknya akan segera mengecek kembali,”kata Aroman saat ditanya mengapa desa Busisingo Utara tidak masuk wilayah rawan abrasi dalam RPD tahun 2024-2026.







