Dengan Berlian, Pentingnya Partisipasi Publik Mendukung Gizi Anak dan Menurunkan Stunting di Bolmut

Ilustrasi pemenuhan gizi anak. (Gambar AI)

BOLMUT,SULAWESION.COM– Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Bolmut, Yani Lasama memaparkan sekaligus mensosialisasikan inovasi Beri dua ratus lima puluh ribu cegah stunting (Berlian), Selasa 16 September 2025.

Hal ini disampaikannya saat memberikan materi dalam rapat evaluasi semester pertama Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) di Kabupaten Boltara yang bertempat di ruang rapat dinas PPKBPPPA, Selasa 16 September 2025.

Bacaan Lainnya

Berlian sendiri merupakan gerakan sosial partisipatif dimana ASN, masyarakat, dunia usaha dan stakeholder menyumbang Rp50 ribu per bulan atau Rp250 Ribu per periode tertentu.

Dana ini digunakan untuk membantu keluarga beresiko stunting di Bolmut, khususnya untuk pemenuhan gizi, kesehatan ibu hamil, balit dan intervensi spesifik lainnya.

“Tentu salah satu tujuannya adalah menurunkan angka stunting dengan memberikan dukungan gizi seimbang pada keluarga,”ungkap Kadis.

Selain itu, menggerakan partisipasi masyarakat, pemerintah, dunia usaha, dalam gerakan gotong royong cegah stunting.

“Meningkatkan akses pangan bergizi dan layanan kesehatan dasar, ibu hamil, balita dan anak usia dini. Membangun sistem pengelolaan dana yang transparan, akuntabel dan berkelanjutan melalui tim pengendali Genting,”jelas Lasama.

Manfaat dari inovasi Berlian ini keluarga beresiko stunting memperoleh bantuan nyata berupa makanan bergizi.

“Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran bersama. Terbangunnya inovasi sosial berbasis partisipasi berkelanjutan,”jelas Lasama.

Konsep inovasi setiap donatur (ASN, OPD, dunia usaha dan masyarakat) berkontribusi Rp50 ribu per bulan selama lima bulan.

Nantinya dana dikelola oleh tim pengendali genting secara transparan. Setelah periode lima bulan dan dikonversi menjadi paket gizi senilai Rp250 ribu untuk setiap keluarga.

“Paket terdiri dari beras, telur, ikan, sayur, buah atau vitamin sesuai kebutuhan gizi anak dan ibu hamil,”kata Yani.

Yani menambahkan inovasi ini baru dalam bentuk draf dan nantinya akan diajukan ke Bupati dan wakil Bupati.

Berikut Rincian Pemanfaatan Dana Rp250.000 Untuk Beli Paket Gizi

Beras 5 Kg Rp65 Ribu

Telur Ayam Satu rak (30 butir) Rp55 Ribu

Ikan segar/Ikan kering 1 Kg Rp40 Ribu

Sayur Rp35 Ribu

Buah lokal Rp25 Ribu

Susu/MP-ASI atau bubur fortifikasi Rp30 Ribu

Total Rp250.000

Pos terkait

Tinggalkan Balasan