BOLMUT,SULAWESION.COM- Ada ungkapan yang sering kita dengar membaca buku adalah investasi masa depan. Ada juga membaca buku adalah jendela dunia.
Tepat hari ini, setiap tanggal 17 Mei, Indonesia memperingati hari buku Nasional. Di era perkembangan teknologi saat ini kita diperhadapkan dengan beragam tantangan dalam meningkatkan literasi dan budaya baca bagi generasi muda termasuk anak-anak Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).
Bolmut sendiri memiliki nilai tingkat gemar membaca berada diurutan ke 14 di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada tahun 2024.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut menyebut tingkat kegemaran membaca masyarakat Bolmut ada diangka 54,19 persen. Hanya lebih tinggi dari Kabupaten Talaud 51,87 persen.
Di momen hari buku Nasional ini, ada cerita anak muda bagaimana pentingnya buku. Zulfikri Trumpi berawal dari hobi membaca buku dirinya “memperkenalkan” beragam buku bagi anak-anak di desanya Tomoagu, Kecamatan Bolangitang Barat, Bolmut.
“Karena suka baca buku. Jadi panggil orang-orang untuk membaca di teras rumah. Agar tidak sendiri membaca,”ujarnya ketika ditanya media ini, Sabtu 17 Mei 2025.

Setelah itu, buku-buku tersebut sudah ditaruh di teras rumah. Dan yang membaca dari ibu-ibu hingga anak-anak kompleks.
Karena setiap hari anak-anak sering bertanya soal buku yang akan dibaca di teras. Jadi namanya dibuat teras baca.
Menurutnya, kegiatan ini berawal dari bulan April 2025. Pertama baru ada sekitar 20 buku. Tapi saat ini sudah ada buku yang baru masuk merupakan titipan dari teman-teman.
Alumni Universitas Negeri Gorontalo (UNG) ini mengatakan soal antusias anak-anak.
“Anak-anak ada yang umuran sekolah PAUD, dan SD. biasanya mereka suka lihat gambar-gambar buku lewat sampul. terus ada juga anak-anak yang mau menggambar dan berhitung. Jadi saya sediakan kertas dan pensil untuk dorang menggambar, sambil perkenalkan bentuk, angka dan cara membaca,”katanya.

Untuk anak-anak Paud karena belum bisa baca hanya mengenal huruf dan angka jadi dibantu buat baca saja.
“Kalau ada buku yang mereka suka. Jadi saya bantu lewat buku pintar membaca. itu untuk anak-anak paud dan SD,”jelasnya.
Selain itu karena anak-anak juga sering nonton jadi beberapa kali diajak nonton bersama di teras rumah film tentang laskar pelangi.

Buku ini kata Zulfikri, dari ia masa kuliah dengan ada juga buku adiknya dirumah yang ia pakai belajar membaca.
Saat ini katanya sudah ada teman-teman yang ingin gabung gelar buku. Jadi dirinya beri nama volunter teras baca.
“Saya juga ajak teman-teman yang punya buku untuk sama-sama jadi volunter atau titip buku di teras. Nanti kalau mereka butuh ulang buku, bisa datang ambil di teras. Buku tetap milik mereka. Hanya dititip di teras,”jelas alumni jurusan Ilmu Hukum konsentrasi perdata 2023 ini.
Baginya, buku itu untuk dibaca, jadi bebas merdeka berfikir, berimajinasi dan berkonsep sesuai pikiran dari membaca setiap lembar buku.
“Semenjak ada teras baca, saya bisa baca buku sampai habis. Dan banyak pengetahuan dan konsep yang bisa kita dapat dan terapkan,”ujarnya.
Dan bagi anak-anak, karena mereka belum terbiasa dengan buku. Dirinya berharap buku bisa jadi teman untuk mereka karena itu menyenangkan.
“Sehingga setiap mereka mau menggambar atau nonton di teras, saya minta mereka peganggm buku yang mereka suka. Jadi mereka terbiasa dengan buku,”katanya.

Soal tantangan, karena membiasakan membaca itu tidak mudah, tapi bisa dilakukan. Saat ini menurutnya ia ikut volunter pustaka masuk desa dengan Kawan Perubahan Binadou
“Saya bawa teras baca. Waktu itu lokasi di. Tanjung sidupa jadi saya bawa nama teras baca Sidupa,”jelas Trumpi.
Selain itu, kalau hari Jumat ia memiliki cara unik memperkenalkan buku kepada anak-anak. Dengan membawa buku di depan rumah. Maklum rumahnya dekat dengan Masjid.