BOLMUT, SULAWESION.COM – Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) mengalami penurunan di tahun 2023.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Bolmut menyebut pertumbuhan ekonomi daerah yang berbatasan dengan Provinsi Gorontalo ini ada diangka 5,43 persen.
Pelambatan pertumbuhan ekonomi di 2023 adanya fenomena El Nino yang menyebabkan kemarau panjang dan beberapa kategori lapangan usaha seperti pertanian khususnya tanaman pangan menurun.
BPS menyebut laju pertumbuhan ekonomi Bolmut selama lima tahun terakhir mengalami fluaktif.
Misalnya di tahun 2019 diangka 6,17 persen, 2020 sebesar 0,71 persen. Selanjutnya tahun 2021 sebesar 3,46 persen dan 2022 diangka 5,52 persen.
Pada tahun 2023 BMKG telah meminta untuk mewaspadai potensi terjadinya El Nino yang bisa saja berdampak pada krisis pangan di berbagai daerah di Indonesia.
El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal, terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur yang mengakibatkan bergesernya potensi pertumbuhan awan dari Indonesia ke wilayah Samudera Pasifik Tengah yang akan mengurangi curah hujan di Indonesia.
Langkah-langkah strategis perlu dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi dampak lanjutan. Utamanya sektor-sektor yang sangat terdampak seperti sektor pertanian, terutama tanaman pangan semusim yang sangat mengandalkan air.
Situasi ini perlu diantisipasi agar tidak berdampak pada gagal panen yang berujung pada krisis pangan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bolmut Sisca Nurcahyani Babay mengatakan pihaknya telah mengantisipasi bila tiba-tiba akan terjadi kekeringan.
“Dengan tetap monitoring lahan-lahan pertanian dan perkebunan dengan mengecek saluran-saluran irigasi serta sumber-sumber air untuk lahan pertanian,” katanya saat ditanya ancaman di sektor pertanian akibat El Nino pada tahun 2023.