Puskesmas Sangkub Ungkap Kendala Mengapa Capaian CKG Masih Rendah di Wilayahnya

Kepala puskesmas Sangkub James Wawolangi. (Dok Puskesmas Sangkub)

BOLMUT,SULAWESION.COM– Capaian Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) masih rendah. Data Dinas kesehatan (Dinkes) Bolmut capaiaannya baru 12,58 persen dari target 36 persen pada tahun 2025.

Salah satu wilayah yang masih rendah cakupannya adalah Puskesmas Sangkub. Kepala puskesmas Sangkub James Wawolangi menyebut capaian CKG di wilayahnya masih sedikit rendah.

Ia mengungkapkan kendalanya adalah data dapodik baru pihaknya dapat dari sekolah sehingga penginputan anak sekolah baru sebagian.

“Kemudian Ada NIK yang tidak valid. Sehingga saat ini kami berusaha koordinasi dengan lintas sektor untuk membantu sosialisasi,”ujar Wawolangi.

Karena saat ini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui dengan program ini.

“Sehingga sosialisasi yang paling penting. Kami juga sudah minta bantuan ke lintas sektor agar setiap hajatan selain stunting, CKG juga tidak kalah penting untuk disosialisasikan karena merupakan program langsung Presiden,”jelasnya.

Diketahui program CKG yang berlangsung sejak 10 Februari 2025 secara nasional ini. Dimana Bolmut mencatat partisipasi publik sekitar 10.985 warga yang melakukan pemeriksaan kesehatan gratis dari 87.301 sasaran. Dengan demikian masih ada 76.316 warga yang belum melakukan pemeriksaan kesehatan gratis.

Sementara itu berdasarkan data Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI hingga akhir Oktober 2025 secara nasional pada kelompok dewasa, hampir seluruh peserta masuk kategori kurang aktivitas fisik (96%), disusul karies gigi (41,9%), obesitas sentral (32,9%), overweight dan obesitas (24,4%).

Temuan ini mengonfirmasi penyakit tidak menular masih menjadi ancaman utama bagi kelompok produktif.

Temuan serupa juga terlihat  pada kelompok usia lain. Pada bayi baru lahir, ditemukan risiko kelainan saluran empedu (18,6%), berat badan lahir rendah (6,1%), dan penyakit jantung bawaan kritis (5,5%).

Pada balita dan anak prasekolah, masalah gigi tidak sehat (31,5%), stunting (5,3%), dan wasting (3,8%) masih mendominasi.

Sementara di kalangan remaja dan pelajar, ditemukan aktivitas fisik kurang (60,1%), karies gigi (50,3%), dan anemia (27,2%) menunjukkan pola hidup tidak aktif sudah terbentuk sejak usia muda.

Pada kelompok lansia pun tak luput dari perhatian. Sebanyak 96,7% tercatat kurang aktivitas fisik dan 37,7% mengalami hipertensi.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan