BOLMUT,SULAWESION.COM– Bupati Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Sirajudin Lasena membuka asistensi Rencana stategis (Renstra) perangkat daerah 2025-2029, Senin 22 September 2025 di ruang rapat Bapelitbangda.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan penyusunan Renstra perangkat daerah tahun 2025–2029 sangat penting sebagai instrumen utama untuk menyelaraskan arah kebijakan pusat dan daerah.
“Sekaligus menjawab tantangan pembangunan yang semakin kompleks,”ujarnya.
Bupati berharap, dalam kegiatan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus terlibat dalam penyusunan renstra agar tercipta dokumen renstra yang lebih tajam.
“Realistis, dan adaptif terhadap kebutuhan pembangunan daerah serta aspirasi masyarakat,”ungkapnya.
Dalam kesempatan itu juga Bupati menyoroti masalah utama daerah di Sulawesi maupun secara nasional termasuk Bolmut.
Sirajudin menyampaikan keluhan daerah dan permasalahan pemerintah daerah itu pertama soal keterbatasan fiskal.
“Diatas 80 persen pendapatan kita tergantung pusat,”katanya.
Walau Bolmut bukan satu-satunya daerah yang ketergantungan dari pusat. Kedua soal lapangan kerja. Menurutnya bagaimana minimal bisa memanfaatkan potensi di daerah.
Bupati juga menyampaikan soal ketersedian pasar terhadap hasil produk yang ada di Bolmut. Dirinya mencontohkan soal gula aren. Ia juga menyinggung soal masalah akses keuangan inklusif di daerah.
Pada kegiatan ini ia menyampaikan dihadapan jajarannya akan menseriusi ekonomi kreatif di Kabupaten Bolmut.
Peningkatan Kompetensi Mencegah Pengangguran
Sebelumnya Kepala Dinas tenaga kerja dan transmigrasi (Disnakertrans) Bolmut Abdul Muis Suratinoyo mengatakan dalam mencegah atau mengatasi pengangguran pihaknya melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mengedepankan peningkatan kompetensi dengan pelatihan.
Diantaranya dengan pelatihan alat berat bagi pemula dimana para peserta nanti akan difasilitasi oleh pemerintah daerah untuk bisa mendapatkan SIO atau sertifikat izin operator semacam SIM.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bolmut pada tahun 2024, jumlah pengangguran di Bolmut mencapai 1802. Angka ini turun dibandingkan pada tahun 2023 dimana pengangguran mencapai 1853.
Laporan Kemnaker Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2025 tercatat sebesar 4,76 persen angka tersebut menjadi yang terendah sejak krisis tahun 1998.
Sektor dengan kontribusi terbesar dalam penciptaan lapangan kerja adalah sektor perdagangan yaitu 980 ribu orang, sektor pertanian 890 ribu orang, serta sektor industri pengolahan 720 ribu orang.
Kemenaker menyebut tantangan dalam penurunan pengangguran di Indonesia adalah pengangguran yang merasa tak mungkin memperoleh pekerjaan.
Kedua adalah tekanan untuk meningkatkan penciptaan lapangan kerja, khususnya di sektor formal. Tantangan ketiga adanya nilai budaya kerja baru. Dan keempat adalah risiko mismatched (ketidaksesuaian antara supply and demand) akibat digitalisasi.







