BOLMUT,SULAWESION.COM– Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) tidak terlepas dari masalah gizi buruk. Bahkan melahirkan perbedaan data jumlah kasus gizi buruk di Bolmut.
Dilansir dari Kementerian kesehatan gizi buruk adalah keadaan gizi balita yang ditandai dengan kondisi sangat kurus, disertai atau tidak edema pada kedua punggung kaki.
Berat badan menurun, panjang badan atau berat badan dibanding tinggi badan kurang dari -3 standar deviasi dan/atau lingkar lengan atas kurang dari 11,5 cm pada Anak usia 6-59 bulan.
Kepala dinas kesehatan Bolmut Ali Dumbela mengatakan di Bolmut ada satu kasus gizi buruk.
“Saat ini sementara pemulihan. Karena telah selesai perawatan di rumah sakit,”katanya.
Disisi lain. Laporan yang ada gizi buruk bukan hanya kekurangan makanan saja. Indikator gizi buruk juga dipengaruhi oleh rendahnya asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Seperti, vitamin, mineral, dan zat esensial lainnya.
Upaya lain dalam mencegahan masalah gizi adalah dengan perubahan perilaku masyarakat. Selanjutnya komitmen pemerintah baik pusat maupun daerah.
Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN), Tigor Pangaribuan mengatakan, kondisi gizi anak-anak Indonesia masih menjadi tantangan besar.
“Terutama karena faktor ekonomi keluarga yang berada di bawah garis kemiskinan,”ujarnya dilansir dari laman BGN.
Hal tersebut berdampak langsung terhadap rendahnya asupan gizi yang diperoleh anak-anak di rumah tangga miskin.







