BOLMUT,SULAWESION.COM– Keluhan warga Sonuo, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) mendapat respon dari pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) I.
Buktinya, Jumat 21 Juni 2024 BWS I bersama dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Bolmut meninjau langsung lokasi abrasi sungai yang sudah mengancam rumah warga.
Peninjauan ini setelah sebelumnya pada 5 Juni 2024 Penjabat (Pj) Bupati Bolmut Sirajudin Lasena usulan program kerja tahun 2025 ke gedung Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR di Jakarta. Salah satu usulan program adalah penanganan abrasi sungai Bolangitang.
Selanjutnya pemkab Bolmut kembali mengunjungi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Balai Wilayah Sungai Sulut I di Manado pada Selasa 11 Juni 2024.
Kepala dinas PUTR Bolmut Rudini Masuara terkait kunjungan di desa tadi merupakan
peninjauan lapangan oleh kepala satuan kerja bapak Audy dari Balai Wilayah Sungai (BWS) I terkait pelaksanaan kegiatan tanggap darurat bencana.
“Hal ini sebagai tindak lanjut kunjungan Pj Bupati ke Kementrian PUPR. Alhamdulillah kegiatan tanggab darurat bencana ini akan dilaksanakan tahun 2024,”ungkapnya.
Tanggap darurat ini merupakan awal dari pemerintah yang merupakan jangka pendek.
“Untuk jangka panjang akan dibangun permanen. Dengan menggunakan APBN. Alhamdulillah usulan sudah masuk renstra kementrian PUPR.
Sebelumnya diketahui puluhan rumah warga desa Sonuo, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) terancam hanyut akibat dampak abrasi sungai DAS Bolangitang.
Pasalnya abrasi sungai DAS Bolangitang semakin parah. Dan mengakibatkan tanah ambles hingga semakin dekat ke rumah warga.
Bahkan beberapa rumah berpotensi ambles lebih cepat. Pemilik rumah yang terancam hanyut, Nawir mengatakan ada beberapa rumah yang parah.
“Rumah milik saya, selanjutnya rumah milik tetangga. Itu sudah terancam hanyut akibat tanah akan ambles,”ujarnya.
Menurutnya, sudah ada yang datang melalukan pengukuran dan mengambil dokumentasi terkait masalah ini.
“Akan tetapi dari tahun-tahun kemarin hanya selesai dengan mengukur dan mengambil foto,”katanya.
Ia berharap, pemerintah dapat memperhatikan kondisi ini. Dengan membuat bronjong lebih cepat lebih baik.
“Karena kalau lama tanahnya akan jatuh,”ujarnya.
Rumah milik Nawir sendiri pantauan media ini pada Rabu 15 Mei 2024 tanah ambles sudah semakin dekat dengan kamar mandi miliknya.
Sementara itu sangadi Sonuo Harsono Puasa mengatakan kondisi abrasi sungai dengan mengancam rumah warga selalu pihaknya sampaikan ke Musrenbang.
“Sejak saya terpilih 2009 selalu saya sampaikan usulan tersebut,”ujarnya.
Bahkan pihaknya sudah mengantarkan langsung proposal ke balai sungai. Dan mereka pernah datang dan melihat langsung kondisi abrasi sungai.
Jika tidak salah pada tahun 2018, sebelum Covid-19. Hanya saja beberapa tahun kemudian terkena Covid-19.
Dampak abrasi sungai sebenarnya sudah membuat satu dapur rumah milik warga hanyut. Hingga pihak BPBD Bolmut, Provinsi. Bahkan BNPB pernah datang melihat kondisi abrasi sungai ini.
Selain rumah milik warga terancam. Lokasi makam atau kuburan juga terancam hanyut. Ini jika tidak diatasi segera bakal ada yang hanyut.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Bolmut Aroman Talibo menambahkan dokumen perencanaan sudah dibuat oleh dinas PUTR Bolmut.
“Dan rencana kegiatan ini sudah diusulkan juga oleh dinas PUTR ke balai wilayah sungai,”ungkapnya.
Terpisah kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Bolmut Rudini Masuara mengatakan pihaknya sudah mengusulkan ke balai sungai untuk penanganan abrasi sungai Bolangitang.