BOLSEL, SULAWESION.COM – PT. J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) kembali melaksanakan pelatihan kader dan intervensi penanganan Stunting Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) tepatnya di kecamatan Pinolosian Timur, desa Dumagin B, Rabu (9/8/2023).
Program ini merupakan kolaborasi kerjasama PT JRBM dengan Pemkab Bolsel, dimana diusulan oleh para sangadi dan Camat Pinolosian Tengah dan Pinolosian Timur dalam Forum Diskusi Masyarakat (FDM) Lingkar Tambang.
Hal tersebut diungkap oleh Manajemen PT. JRBM melalui Manager External Relation Muh Rudi Rumengan dalam keterangannya.
“Tujuan Perusahaan dalam program ini adalah kontribusi dalam upaya menurunkan jumlah bayi/balita yg dikatagorikan stunting, melalui pelatihan kader yang akan melakukan pendampingan selama 6 bulan,” kata Rumengan.
Untuk mensukseskan program tersebut, lanjut Rumengan, pihak perusahaan menggandeng 3 Puskesmas masing-masing Puskesmas Adow, Puskesmas Dumagin dan Puskesmas Onggunoi.
“Libatkan tiga puskesmas dalam menyusun rencana intervensi penanganan stunting dalam 6 bulan kedepan. Sehingga harapan kita bersama angka stunting di Kabupaten Bolsel akan menurun jauh dari data saat ini,” bebernya.
Senada disampaikan General Manager External Relation & Security PT JRBM, Irwan Hasri Lupoyo dalam rilisnya.
Menurut putra BMR ini, perusahaan berkomitmen untuk turut membantu pemerintah dalam upaya penurunan angka stunting yang merupakan program nasional dan daerah.
“Keterlibatan ini adalah bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dalam meningkatkan dampak positif dari kehadiran perusahaan di wilayah ini,” kata Lupoyo.
Bupati Bolsel menyambut positif program PT. JRBM ini. Menurutnya, bayi atau balita stunting dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah pernikahan dini, asupan makanan yang tidak cukup gizi untuk ibu hamil serta pola pemberian makanan kepada bayi atau balita.
Oleh karena itu, ditekankan Bupati Bolsel, sangat penting bagi kita semua mengetahui bagaimana cara menurunkan jumlah bayi/balita katagori stunting.
“Terima kasih kepada PT JRBM yang turut serta dalam upaya penanganan stunting di desa lingkar tambang yang mencakup kecamatan Pinteng dan Pintim. Saya mengharapkan dukungan dan kerjasama semua pihak dalam mendukung program pemerintah pusat yaitu percepatan penurunan stunting ini sehingga di tahun 2024 angka stunting menjadi 0 atau tidak ada lagi anak stunting, terutama di Kabupaten Bolsel ini,” katanya.
Di akhir sambutannya bupati membuka secara resmi Pelatihan Kader dan Intervensi penanganan stunting .
Disisi lain, salah satu peserta pada kegiatan ini Rina Damopolii asal Desa Motandoi mengucapkan terima kasih kepada PT JRBM dan pemerintah karena telah menggelar kegiatan tersebut.
“Saya sebagai ibu dari bayi yang masuk katagori stunting jadi dapa pengetahuan bagaimana cara membuat makanan yang baik untuk bayi/balita saya supaya kedepan tidak masuk kategori stunting lagi,” katanya.
Turut hadir pada pembukaan pelatihan tersebut mendampingi Bupati Bolsel adalah Sekda Marzanzius Arvan Ohy S.Stp M.Ap, Assisten III Rikson Paputungan S.Pd M.Pd, Kepala Dinas Kesehatan dan sejumlah pimpinan SKPD lainnya, Camat Pinolosian Tengah, Camat Pinolosian Timur hingga para kepala desa dari desa lingkar tambang.
Terpantau juga turut hadir Kapolsek Pinolosian, Danramil Pinolosian, Persagi Bolaang Mongondow Raya (Narasumber dan tim ahli Gizi) dan Superintendent Community & Media Relation, Taufik Pontoh dan Tim External Relation PT. JRBM. ***