53 Kasus DBD Terjadi di Boltim, Satu Bayi Meninggal Dunia

Dinas Kesehatan Kabupaten Boltim saat melakukan fogging di sejumlah desa guna menekan angka positif DBD, Senin 28 April 2025. (Foto: Dinkes Boltim)

BOLTIM, SULAWESION.COM – Baru empat bulan di awal tahun 2025, telah terjadi 53 kasus positif Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).

Satu bayi dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

Bacaan Lainnya

Untuk menekan angka penyebaran, Dinas Kesehatan Kabupaten Boltim intens melakukan fogging di lokasi-lokasi ditemukannya kasus DBD.

Dari total kasus selang empat bulan terakhir yaitu Januari, Februari, Maret, dan April hampir separo terjadi di wilayah Kecamatan Tutuyan.

“Kasus positif DBD berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium sebanyak 53 kasus. 26 kasus di wilayah Kecamatan Tutuyan sudah ada yang meninggal dunia akibat DBD yakni bayi di Desa Buyat,” ungkap Viera Paputungan selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Boltim, Senin (28/4/2025).

Dikatakannya, selain upaya fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa, pencegahan penyebaran DBD perlu dilakukan secara mandiri dengan cara menjaga kebersihan lingkungan.

“Pencegahannya berupa pemberdayaan masyarakat lewat pemberantasan sarang nyamuk di rumah atau lingkungan masing-masing,” katanya.

Selain itu, perlu menerapkan metode 3M Plus yang mencakup menguras dan menutup tempat genangan air serta memanfaatkan barang bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk berkembang biak, kemudian melakukan langkah-langkah tambahan seperti menaburkan serbuk larva, menggunakan obat anti nyamuk.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan