BOLTIM, SULAWESION.COM – Jamal Iroth, seorang seniman asal Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), mengamen puisi musikal dengan tema perang. Isu yang tengah hangat di dunia.
Bersama rekan seniman dan aktivis lainnya, Harlie Mamonto, Saul Ering, Cicin Mokoagow, Galang, Hendri Mokodompit, Rahman menggugah kesadaran akan dampak perang terhadap peradaban.
Dengan kolaborasi musikal, Jamal menampilkan puisi karyanya sendiri berjudul ‘Biarkan Biduk Kedamaian Ini Terus Berlayar’ di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Boltim. Kantor dimana Jamal pernah bekerja selama lima tahun sebagai Ketua.
“Perang akan menghancurkan peradaban, dan kami tidak mau diam membiarkan perang di manapun. Kami akan bergerak menolak perang dengan upaya yang kami bisa, bersuara lewat puisi dan lagu,” kata Jamal kepada wartawan sulawesion.com, Rabu 25 Juni 2025.
Pementasan ‘ngamen eksklusif’ tersebut disambut baik keluarga besar KPU Boltim. Mereka merasa terhibur sekaligus ikut menyuarakan harapan agar bangs aini dan dunia terhindar dari perang.
“Ini juga kesempatan silaturahmi kami dengan Pak Jamal, mantan Ketua KPU Boltim. Kami sadar bahwa perang sangat merugikan, dan ini disuarakan lewat puisi dan musikalisasi,” ujar Dolfie Recky Sonny Kereh, Sekretaris KPU Boltim.
Tak hanya di Kantor KPU Boltim, kegiatan ngamen puisi musikal yang dipimpin pemuda multitalenta, Jamal Iroth, juga dilakukan di tempat-tempat lain Boltim dan daerah lainnya di Provinsi Sulawesi Utara.