BOLTIM, SULAWESION.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) akan memburu seluruh aset milik pemerintah daerah, terutama kendaraan dinas roda dua maupun empat.
Dikatakan Bupati Boltim, Oskar Manoppo, Pemkab akan membentuk tim pemburu untuk memastikan seluruh aset yang saat ini masih berada di tangan orang-orang tertentu.
“Minggu depan kita apel seluruh kendaraan, kita akan bentuk tim pemburu aset. Tidak bermaksud untuk apa-apa karena aset di kita ini tidak teratur,” kata Oskar saat memimpin apel ASN di halaman kantor bupati pada Senin (28/4/2025).
Oskar mengungkapkan pengelolaan aset khususnya kendaraan dinas berupa motor dan mobil, ditenggarai tidak sesuai prosedur.
Seharusnya, tegas Oskar, tiap mutasi atau pinjam pakai kendaraan dilaporkan ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah.
“Faktanya masih banyak aset yang dipinjamkan tanpa prosedur yang jelas, bahkan badan keuangan sendiri tidak mengetahui keberadaan sebagian kendaraan tersebut,” tegasnya.
Lanjut Oskar, langkah yang akan dilakukan Pemkab Boltim bukan untuk mengambil kembali aset secara paksa, melainkan menata administrasi sekaligus memastikan historinya tercatat dengan baik.
“Minimal histori kendaraan ini jelas supaya terbuka semua, tidak bermaksud mencari cela kepada siapapun tapi kita perbaiki,” lanjutnya.
Untuk saat ini, berdasarkan laporan masyarakat ke dirinya, ada aset berupa kendaran roda dua yang digunakan untuk keperluan pribadi. Bahkan yang dimodifikasi menjadi kendaraan kebun dan digunakan ke lokasi tambang.
“Kami akan telusuri. Ada yang dibawa ke kebun, ada yang naik ke tambang dan lain sebagainya. Kita cari semua karena itu uang negara, uang rakyat yang kita pakai untuk membeli kendaraan tersebut,” tambah Oskar.
Sementara itu, Kepala Bidang Aset, Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah Boltim, Ridel Ambarak menuturkan pihaknya menunggu arahan pimpinan terkait teknis pelaksanaan apel kendaraan dan pembentukan tim pemburu aset.
“Apa yang pak bupati sampaikan tentu kita tindaklanjuti, soal teknisnya kita menunggu arahan pimpinan,” tutur Ridel.