BOLTIM,SULAWESION.COM – Kondisi pasca banjir di Dusun 5 dan Dusun 6 Desa Togid pada Rabu (30/4/2025), sangat memperihatinkan.
Terdapat puluhan rumah rusak parah, bahkan beberapa diantaranya harus kehilangan tempat tinggal akibat dihempas banjir bandang pada Selasa malam (29/4/2025).
Warga setempat mengatakan, inilah banjir terparah paling tidak dalam kurun waktu selama 30 tahun terakhir.
Sangadi (Kepala Desa) Togid Felly Mokoginta kepada Sulaweion.com menuturkan, jumlah warga yang terdampak banjir di dua dusun tersebut sebanyak 325 jiwa. Terdapat warga yang mengalami luka-luka.
Adapun jumlah rumah yang terdampak banjir dengan tingkat kerusakan berbeda sebanyak 71 unit.
“Delapan unit rusak total. Satu rumah ibadah juga mengalami kerusakan. Ada lagi sepuluh warung Sembako yang rusak total. Kerugian materil belum dapat kami pastikan. Untuk korban jiwa tidak ada,” kata Felly Mokoginta, Rabu pagi (30/4/2025).
Sementara itu, pada Rabu pagi para korban banjir tampak mulai membersihan lumpur-lumpur di rumah masing-masing. Mereka tak kuasa menahan kesedihan karena harus menerima kenyataan harta benda akibat bencana tersebut.
“Kami ikhlas dengan musibah ini,” ujar Rauda Mamonto, warga setempat. Dirinya harus kehilangan warung jualan beserta isinya. Kondisi rumah juga tampak porak-poranda. Semua perabot rumah dan peralatan elektronik rusak.
Tak banyak bicara, ibu dua anak ini hanya bisa pasrah dengan kondisi yang ada. Disisi lain, bantuan yang dibutuhkan para korban bencana banjir bandang ini diantaranya, pakaian sekolah untuk anak-anak, pakaian layak pakai untuk bayi, anak-anak hingga orang dewasa, makanan serta air bersih.