MANADO, SULAWESION.COM – Pendistribusian logistik pemilu yang terdiri dari perlengkapan pemungutan suara seperti kotak suara, surat suara, tinta, bilik pemungutan suara, segel, dan alat mencoblos pada pilkada serentak, khususnya di Sulawesi Utara (Sulut), dipastikan terpetakan.
Pemetaan ini yaitu pada wilayah/daerah rawan bencana alam di 15 kabupaten/kota di Sulut, baik tanah longsor banjir, gunung berapi, dan lain sebagainya. Hal itu guna memastikan pendistribusian logistik tersalurkan sesuai mekanisme yang berlaku di KPU.
“Pendistribusian logistik pemilu ini menjadi sangat penting untuk mengoptimalkan pemilu dan memitigasi kerawanan terkait pendistribusian logistik, termasuk di dalamnya memastikan logistik ini dapat secara baik tersalurkan, tentu melakukan mitigasi dan kerawanan sudah dilakukan,” sebut Komisioner KPU Sulut, Awaluddin Umbola, Jumat (22/11/2024).
Di sosialisasi pengawasan masa tenang, pemungutan, dan penghitungan suara bersama Jurnalis Independen Pemprov Sulut (JIPS) kawal pilkada Sulut 2024 yang berlokasi di Rusty Coffee and Eatery Manado itu, Umbola menjelaskan selain di kepulauan, pemetaan cuaca juga dilaksanakan di wilayah daratan.
Kerjasama KPU Sulut dengan stakeholder terkait, kata Umbola, merupakan komitmen bersama agar proses demokrasi di Bumi Nyiur Melambai terlaksanakan demi kemaslahatan rakyat.
“Kami selalu memetakan cuaca di wilayah daratan. Sementara di daratan peta pendistribusian logistik terkait bencana alam sudah kami petakan, khususnya di daerah rawan banjir dan longsor,” kata Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia ini.
Giat yang digagas Bawaslu Sulut ini menghadirkan dua narasumber yang merupakan anggota JIPS, diantaranya Karel Polakitan (Jurnalis ANTARA) dan Alfa Liando (Pemred indiemanado.com).