PAPUA, SULAWESION.COM – Beragam respon positif dan dukungan pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) ke-VI di Wiilayah adat Tabi, Kabupaten Jayapura, Papua.
Hal itu terlihat dengan berdatangannya para komunitas adat yang terdiri dari berbagai daerah. Bahkan dihadiri juga peserta dari luar Negeri.
Salah satu aktivis HAM Sulawesi Tengah, Noval A Saputra yang turut menghadiri kegiatan Akbar itu mengatakan, saat ini ribuan peserta pejuang hak masyarakat adat berpartisipasi untuk melahirkan resolusi bagi perjuangan hak-hak masyarakat adat.
“Masyarakat adat makin tersingkir atas gempuran kuasa modal yang masif melakukan akumulasi primitif pada wilayah-wilayah adat,” ungkapnya.
Belum lagi, kata dia, masyarakat adat sering menjadi korban intimidasi maupun kriminalisasi, ketika mempertahankan wilayah adatnya atas eksploitasi korporasi skala besar.
BACA JUGA: Menuju Kongres Masyarakat Adat Di Papua, PB AMAN Lakukan Monev dan Konsolidasi PD AMAN di Sulteng
Misalnya Pertambangan atau perkebunan raksasa. Sehingganya melalui Kongres masyarakat adat,diharapkan mampu membangkitkan dan memperjuangakan hak masyarakat adat itu sendiri.
Diketahui, Kongres Masyarkat adat kali ini mengangkat tema” Bersatu Pulihkan Kedaulatan Masyarakat Adat untuk Menjaga Identitas Kebangsaan Indonesia yang Beragam dan Tangguh Menghadapi Krisis”.
BACA JUGA: AMAN Sulteng Bersama Bupati Sigi Diskusi Soal Kongres Masyarakat Adat Di Papua
Dijadwalkan kegiatan berlangsung dari mulai pembukaan 24 sampai 30 Oktober mendatang. Diperkirakan ada sekitar 3.000 peserta masyarakat adat yang hadir.
Samsir | Guesman Laeta