BUTON TENGAH, SULAWESION.COM – Bupati Buton Tengah (Buteng), H Azhari meminta data pasti berapa jumlah anak secara keseluruhan dan yang masuk kategori stunting.
Permintaan data ini dilakukan Azhari agar sasaran program yang akan dilakukan oleh Pemda Buteng untuk menurunkan angka stunting dapat terukur dan tepat sasaran di lapangan.
Azhari mengatakan pihaknya belum mendapatkan data pasti berapa jumlah anak di Kabupaten Buteng dan berapa jumlah anak yang masih menderita stunting, padahal sampai saat ini angka stunting di wilayah itu masih berkisar 38,6 persen, dan masih cukup jauh dari target nasional yakni 18 persen.
“Saya sudah tanya tadi kepala Bappeda dan Kadis Kesehatan, mereka belum tahu berapa jumlah pastinya, berapa jumlah anak dan berapa yang menderita stunting,” kata bupati saat memberikan sambutan pada kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Buton Tengah (Buteng) Tahun 2025 di Gedung Kesenian Kecamatan Mawasangka, Kamis (10/4/2025).
Azhari menekankan pihaknya tidak mau tahu, dalam minggu ini jumlah anak yang ada di Buteng dan jumlah anak yang masih menderita stunting sudah harus ada dimeja kerjanya, agar program penurunan angka stunting dapat terukur dan tepat sasaran di lapangan.
“Kalau kita tidak tahu jumlahnya berapa bagaimana kita mau programkan kegiatan itu, jadi minggu ini saya tunggu data pastinya tapi lebih bagus lagi jika data yang akan disetor itu disajikan dengan latar belakang orangtuanya, supaya kita tahu persis letak permasalahannya,” tegasnya.
Azhari mengimbau kepada semua stakeholder terutama pemerintah desa, PKK, dan petugas kesehatan baik di puskesmas maupun desa yang telah menjadi ujung tombak di lapangan selama ini dapat bekerjasama dengan baik untuk menyukseskan program pemda dalam penurunan angka stunting.
“InsyaAllah tahun ini kita maksimalkan penurunan angka stunting ini dan saya berharap kepada semua OPD terkait dapat bekerjasama dengan baik dalam menjalankan program ini,” imbaunya.
Sementara itu, Wakil Ketua Program Penurunan Angka Stunting yaitu Kepala Bappeda Kabupaten Buteng, Samrin menjelaskan, rembuk stunting ini merupakan agenda tahunan dalam menyusun program-program menurunkan angka stunting di setiap desa.
“Dan yang ini sudah yang ketiga kalinya dan kami telah membuat titik lokus dalam melaksanakan kegiatan penurunan angka stunting,” jelasnya.
Olehnya itu, sambung Samrin, peran PKK dan pemerintah desa serta petugas kesehatan yang berada di puskesmas dan desa sangat dibutuhkan kerjasamanya dalam menurunkan angka stunting ini.