BUTON TENGAH, SULAWESION.COM – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak Tanah di Kabupaten Buton Tengah (Buteng) akhir-akhir ini menjadi perhatian khusus dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buteng.
Pasalnya, kelangkaan BBM jenis minyak tanah tersebut langsung menyentuh sendi kehidupan masyarakat khusunya para ibu-ibu yang berada di dapur.
Ketua Komisi III DPRD Buteng Tasman SE mengatakan, kelangkaan BBM jenis minyak tanah yang terjadi di kabupaten Buteng disebabkan berkurangnya kuota yang diberikan oleh pihak pertamina kepada penyalur yang terjadi sejak awal bulan oktober lalu.
“Masing-masing penyalur itu beda-beda pengurangannya, untuk UD. Sejati Bumi 14 tangki atau sekitar 2.000 kilo/liter/bulan,
UD. Miko 10 tangki atau sekitar 480 kilo/liter/Bulan, Ud Faisal 16 tangki 5.018 kilo/liter/Bulan, jadi memang akan terjadi kelangkaan,” tuturnya saat dikonfirmasi usai melaksanakan rapat dengar pendapat bersama agen penyalur di kabupaten Buteng, Senin (8/11/2022)
Melihat fenomena tersebut, Jelas Tasman, pihak DPRD dan Agen sepakat untuk menginstruksikan kepada ke setiap pengecer agar membagi secara adil kepada masyarakat, dengan mengkondisikan kuota yang telah diberikan tersebut, sembari menunggu pengembalian kuota sebelumnya dari pihak pertamina.
“Diutamakan kebutuhan masyarakat dulu, dan diusahakan dibagi secara merata biar lima liter, sembari menunggu kesimpulan dari pihak DPRD dan Pemda yang akan berkunjung ke Pihak pertamina langsung untuk membicarakan hal ini dalam waktu dekat,” jelasnya
Oleh karena itu, harap Tasman, walaupun lima liter itu dianggap masih sangat kurang bagi kebutuhan rumah tangga, apalagi pengusaha gorengan, namun untuk saat ini langkah yang harus diambil harus seperti itu, demi menutupi keurangn yang sedang dilamai saat ini.
“Kelangkaan Ini tidak terjadi di Kabupaten Buteng saja, tapi semua ikut terkena dampaknya, jadi harapannya dapat bersabar karena dalam waktu dekat ini DPRD dan Pemda akan berkunjung ke pihak pertamina untuk membicarakan kelangkaan ini,” harapnya
“Yang jelas kami akan meminta penambahan kuota, karena kuota yang saat ini disediakan, masih kuota lama, sementara penduduk semakin bertambah,” pungkasnya. ***