Pemdes Air Bajo Bagi 10 Unit Perahu Viber

Saat pemdes Air Bajo menyerahkan 10 unit kapal fiber kepada masyarakat.

BUTENG,SULAWESION.COM – Guna menguatkan ketahanan pangan, Pemerintah Desa (Pemdes) Air Bajo Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah (Buteng) beri bantuan pembuatan jenis perahu fiber.

Pemberdayaan nelayan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah desa (pemdes) untuk meningkatkan ketahanan pangan di desa. Nelayan berperan penting dalam menyediakan sumber protein bagi masyarakat.

Tujuan utama ketahanan pangan di desa adalah untuk meningkatkan ketersediaan pangan, keterjangkauan, dan konsumsi pangan yang sehat, beragam, dan sesuai kebutuhan lokal.

“Anggarannya berasal dari Dana Desa Tahun 2024 dengan nomenklatur sumber anggaran katahanan pangan,” kata Kepala Desa Air Bajo, Yusman, Jumat 6 Desember 2024.

Yusman pun mengatakan, Pemdes Air Bajo mengalokasikan anggaran untuk pengadaan 10 unit perahu fiber. Pemdes melakukan verifikasi kepada calon penerima bantuan untuk memastikan bahwa kelompok atau individu nelayan yang menerima bantuan adalah yang aktif sebagai nelayan.

“Hal ini bukan pengadaan tapi pembuatan dengan banyaknya yang kami buat berjumlah 10 unit perahu fiber dengan tujuan bukan untuk kelompok tapi individu nelayan yang pekerja hariannya adalah pemancing dan pemasang jaring, dengan harga satuan perkapal Rp 15juta. Dengan total keseluruhan angaran berjumlah 150 juta,” katanya.

Sehingga kedepannya, lanjutnya, dapat memenuhi sumber ekonomi masyarakat khususnya masyarakat desa Air Bajo yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan.

Pemdes Air bajo langsung menyerahkan ke masyarakat saat 10 unit kapal fiber telah jadi dibuat.

“Harapan saya sebagai kades agar bantuan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya terutama dalam mencari nafkan untuk memenuhi kebutuhan, termasuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” harapnya.

Sekedar informasi, sebelum menjadi sebuah Desa dari aspek perjalan sejarah bahwa masyarakat Air Bajo pada mulanya hanya datang berkebun dan bertani rumput laut.

Masyarakat Air Bajo merupakan masyarakat yang majemuk, berasal dari berbagai suku yang ada diwilayah Kabupaten Buton, seperti Wasilomata, Bajo, Wambuloli, Lalibo, Katukobari, Lolibu dan suku lainnya.

Setelah berdomisili kurang lebih 20 tahun diwilayah Desa Terapung, maka pada masa Pemerintahan Ir. Karim Kanaba para Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, unsur Pemuda, unsur Wanita dan pihak-pihak terkait sepakat untuk memisahkan diri dari Desa Terapung.

Hal ini terwujud setelah diresmikannya Air Bajo sebagai Desa definitive pada tanggal 24 Juni 2011, oleh Bapak Bupati Buton Ir.H.L.M. Safei Kahar.

Luas wilayah desa Air Bajo  adalah   5.7 Km², terdiri dari tanah perkebunan 198 Ha, tanah pertanian 190 Ha, tanah pekarangan 5  Ha, tanah pemukiman 2.5 Ha, lahan peternakan 50 Ha, TPU 1 Ha, perkantoran/pergudangan 2 Ha, masjid/musholla 0.5 Ha, lapangan olah raga 2 Ha, jalan desa 4 Ha, jalan kabupaten 3.5 Ha serta, tanah kas desa 111.5  Ha

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *