Pemuda Wasilomata Kecewa Dengan Sikap Seniornya

Ruslin Salah Satu Tokoh Pemuda Wasilomata.

BUTON TENGAH,SULAWESION.COM – Pemuda Wasilomata kecewa dengan sikap yang diambil Ramli Fores yang merupakan senior dan putra terbaik yang dimiliki oleh Desa wasilomata saat ini. Beliau yang saat ini tinggal di Jakarta dan tengah menjabat sebagai direktur Bumida, dianggap blunder oleh pemuda Wasilomata akibat sikapnya yang seolah ingin mengkotak-kotakkan rumpun yang selama ini dijuluki dengan kekompakannya.

 

Sebagai putra terbaik Wasilomata, kami dari pemuda Wasilomata sangat bangga dengan kesuksesan yang sudah diraih oleh beliau saat ini. Bagaimana tidak, dari sekian juta masyarakat Indonesia, beliau terpilih sebagai direktur yang telah memiliki karyawan yang banyak dan tersebar di seluruh indonesia.

 

Namun, sosok yang kami bangga-banggakan tersebut, akhir-akhir ini melukai perasaan kami sebagai pemuda Wasilomata dengan sikap politik yang diambilnya. Sepatunya beliau tidak boleh tunjukan di hadapan umum jika mendukung salah satu Paslon, karena dapat menciderai Kekompakan orang tua adat yang telah di bangun dan disepakati selama ini.

 

Salah satu Pemuda Wasilomata Ruslin mengatakan pihaknya sangat menyayangkan sikap politik dari senior kami ini, harusnya sudah mereka-merekalah yang merangkul dan memberikan pemahaman kepada kami, namun justru mereka pula yang akan memecah belah kekompakan dan kebersamaan kami di kampung ini.

 

“Harusnya beliau memberikan pemahaman politik dan sikap politik yang baik kepada kami pemuda Wasilomata. Tidak kemudian datang dengan sikap mengokotak-kotakkan persatuan kami disini. kami disini, sebab dengan sikap seperti ini bakal membuat kampung disini semakin gaduh,” kata Ruslin saat di ditemui oleh rekan media Rabu (6/11/2024)

 

Olehnya itu, harap Ruslin, janganlah membuat bekas luka yang gampang di ingat oleh masyarakat, sebab tindakan yang diambil beliau saat ini, bakal di ingat dan membekas sepanjang massa. Sebab momen dan kejadiannya sangat krusial bagi masyarakat Wasilomata pada khususnya dan warga Buteng pada umumnya.

 

” jadi beliau pulang ini hanya membuat goresan sejarah yang di ukir dipermukaan batu, yang goresannya tidak akan hilang walau sudah dimakan usia, terimakasih atas dedikasinya selama ini,”ujarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *