SSGI Bakal Sensus 530 Balita Di Buteng

Kepala Dinkes kabupaten Buteng Kasman saat menggelar foto bersama dengan para petugas SSGI dan Pendamping Kabupaten SSGI di Aula Rapat Dinas Kesehatan | Ali Tidar

BUTON TENGAH, SULAWESION.COM – Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 bakal sensus 530 Balita yang tersebar di seluruh kecamatan Se-kabupaten Buton Tengah (Buteng) dalam waktu dekat ini.

Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui gambaran status gizi balita dan determinasinya untuk mempercepat penurunan angka stunting di seluruh Indonesia.

Bacaan Lainnya

Pendamping Teknis SSGI Kabupaten Buteng Rita Irma mengatakan jumlah tersebut terbagi 53 blok sensus, setiap blok akan diambil sampel 10 rumah tangga yang punya balita, dan kegiatannya akan dilaksanakan kurang lebih satu bulan.

“Tanggal 7 kami akan mulai, dan sampel yang diambil setiap blok tersebut, nama-namanya sudah ditentukan oleh pusat tim daerah tinggal mengunjungi sampel yang telah ditentukan tersebut,” tuturnya saat dikonfirmasi oleh media ini usai melaksanakan pelatihan di aula rapat Dinas Kesehatan (Dinkes), Senin (5/9/2022)

Irma menjelaskan, selain balita yang disensus, wanita usia subur yang ada di rumah tangga yang telah menjadi sampel tersebut turut pula diperiksa.

Untuk kelengkapan pemeriksaan dalam mengetahui secara keseluruhan penyebab stanting, agar penanganan yang akan di lakukan pemerintah tepat sasaran, sesuai dengan masalah yang mereka hadapi.

“Jadi kalau wanita usia subur kami ukur lengan dan timbang berat badan serta yang lainnya,” jelas Irma

Sementara, Kepala Dinkes Kabupaten Buteng Kasman, melalui pengelola Gizi dinas kesehatan Akhir Purwati menerangkan, untuk melaksanakan kegiatan SSGI ini.

Dinkes sendiri telah menyiapkan 6 orang petugas yang telah siap turun lapangan. Ke enam petugas tersebut, telah melalui berbagai rangkaian pelatihan dari petugas propinsi selama dua Minggu terakhir ini.

“Jadi petugasnya dibekali memang sebelum turun lapangan, agar kegiatan dapat berjalan baik dan sesuai harapan,” jelasnya

Untuk patokan data yang diambil oleh pihak pusat, tambah Akhir, pihak Dinkes melalui petugas kesehatan yang ada di setiap kecamatan melakukan updating data, dan updating data terbaru tersebut langsung dikirim ke pusat, selanjutnya pihak pusat mengambil sampling untuk dilakukan sensus.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *