BUTUR, SULAWESION.COM — Massa yang tergabung dalam Lumbung Aspirasi Rakyat (LIRA) melakukan aksi unjuk rasa bahkan menyegel Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Buton Utara (Butur). Selasa, (7/2/2023).
Hal itu dipicu karena adanya dugaan, Bantuan Langsung Tunai (BLT) bahan bakar minyak untuk sopir mobil Len dikebiri oleh salah satu oknum pegawai Dishub inisial CS.
“Karena masalah itu maka kami melakukan aksi serta menyegel kantor,” kata Rizal saat orasi didepan Kantor Dishub Butur.
Menurutnya, penyegelan kantor Dishub dikarenakan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) tidak menemui mereka untuk memberikan penjelasan terkait isu pemotongan BLT BBM.
“Terpaksa kami segel kantor Perhubungan, karena Kadis tidak menemui kami, “katanya.
Sementara itu, Sekertaris Dishub Butur, Alwali saat diwawancarai, ia tidak sependapat dengan tuntutan para pendemo yang diduga adanya indikasi Pungli penyaluran bantuan BBM. Sebab, sebelum disalurkan bantuan tersebut lebih dahulu dilakukan evaluasi melalui Inspektorat.
Dijelaskannya, masukan dari Inspektorat atas pendistribusian bantuan dilakukan melalui Pos untuk ojek, sedangkan untuk roda empat, disalurkan lewat rekening pribadi masing-masing sopir.
Adapun adanya beberapa sopir yang tidak mendapat bantuan, dimungkinkan adanya pendataan yang tidak optimal dilakukan oleh pihaknya, karena tidak melalui tahapan sosialisasi.
“Jadi kalau Pungli itu ada, kami tidak sepemahaman dengan seperti itu, karena memang objeknya sudah lewat ke pihak lain,” jelasnya.
“Selama ini kita lakukan hanya face to face, kita tanyakan apa kamu sopir angkutan apa bukan. Jadi itu itu yang membuat pendataan tidak optimal dan akurat,” ucapnya.
Oleh karena itu, dengan adanya hal seperti yang terjadi hari ini, target mereka kedepannya akan menertibkan jasa angkutan baik masalah tarif maupun yang berkaitan dengan jarak agar tidak ada gesekan atau menimbulkan dugaan lain. ***