Luwu Utara Kejar Target Zero Kemiskinan Ekstrem

LUWU UTARA,SULAWESION.COM- Setelah berhasil keluar dari status daerah termiskin ketiga di Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Luwu Utara tetap berpacu mengejar target nol persen alias zero kemiskinan ekstrem pada 2024 mendatang.

Kepala Bappelitbangda Luwu Utara, Aspar, mengatakan, pemilihan program dan kegiatan yang baik dan tepat sasaran akan membantu Luwu Utara mengakselerasi pencapaian target nol persen alias zero kemiskinan ekstrem di 2024.

Bacaan Lainnya

“Insya Allah, Kabupaten Luwu Utara bisa merealisasikan pencapaian target kemiskinan ekstrem di 2024, tentu dengan pemilihan program dan kegiatan yang tepat sasaran,” jelas Aspar, Selasa (7/11/2023), di Masamba, Luwu Utara.

Program apa saja yang akan diluncurkan? Aspar menyebutkan, program bedah rumah menjadi salah satu program unggulan. Selain tentunya program Hibah Air Limbah Setempat (H-ALS) yang telah dilaksanakan beberapa tahun terakhir.

“Program H-ALS ini sudah mencapai 1.679 unit, yang diberikan kepada rumah tangga miskin yang tersebar di seluruh desa yang ada di Kabupaten Luwu Utara,” sebut Aspar.

Ia menjelaskan program H-ALS ini adalah upaya pemenuhan salah satu prasyarat pemenuhan perumahan dan fasilitas rumah tangga untuk menjadi rumah layak huni yang diukur oleh Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS).

Masih Aspar, program H-ALS adalah salah satu komponen dari 51 jenis pengeluaran non makanan yang menjadi prasyarat keluarnya rumah tangga tersebut dari kemiskinan. “Dengan terpenuhinya salah satu prasyarat pemenuhan perumahan dan fasilitas rumah tangga, maka perkiraan sewah rumah dari rumah tangga tersebut tentu akan naik,” terangnya.

“Dengan tingginya komponen seluruh konsumsi makanan dan non makanan dari setiap rumah tangga miskin yang melampaui garis kemiskinan, maka dapat menyebabkan rumah tangga tersebut akan keluar dari kemiskinan,” ucapnya menambahkan.

Tak hanya itu, program lain yang akan mendorong tercapainya target zero kemiskinan ekstrem di Kabupaten Luwu Utara adalah program BLT, PKH, BPNT dan BPJS yang Kembali akan diberikan  kepada rumah tangga miskin.

“Program-program tersebut dalam rangka memenuhi prasyarat pemenuhan pengurangan beban bagi rumah tangga miskin, sekaligus sebagai pemenuhan 52 jenis variasi makanan yang setara dengan 2.100 kalori per orang per hari, yang juga menjadi prasyarat keluarnya rumah tangga dari kemiskinan,” jelas dia.

Lebih jauh Aspar menyebutkan bahwa program dan kegiatan yang juga menjadi program unggulan di sektor pertanian adalah kegiatan pola pekarangan. “Pemda juga akan melaksanakan kegiatan pola pekarangan secara menyeluruh dan massif kepada warga miskin, termasuk kepada para penerima PKH dan kelompok tani di Luwu Utara,” ungkapnya.

Dengan melibatkan perangkat daerah terkait, termasuk desa, dasa wisma, PKK dan kelompok masyarakat lainnya, maka dengan kegiatan pola pekarangan ini, tentu nantinya akan memenuhi variabel dan variasi makanan warga miskin.

“Pola pekarangan ini meskipun kegiatannya murah meriah, namun hasilnya secara konsisten dan kontinyu tentu dapat memenuhi variabel dan variasi makanan rumah tangga miskin. “Ini juga sekaligus sebagai upaya pemenuhan peningkatan pendapatan rumah tangga, sehingga mereka dapat keluar dari kemiskinan dan stunting,” terangnya.

Masih Aspar, selain upaya mendukung peningkatan pendapatan rumah tangga miskin, pihaknya juga menyiapkan program dan kegiatan di masing-masing perangkat daerah teknis, lengkap dengan pagu anggaran yang diperuntukkan bagi pelaku UMKM yang mempekerjakan orang miskin, dan poktan yang mempekerjakan orang  miskin.

“Termasuk program kegiatan untuk menciptakan entrepreneur-entrepreneur baru dan penggiat ekonomi Luwu Utara, melalui BLK yang berasal dari warga masyarakat yang masuk kategori miskin,” papar mantan Sekretaris DPRD ini.

Dengan pendekatan dan kebijakan yang pro terhadap pengentasan kemiskinan, maka ia berharap realisasi pencapaian target zero kemiskinan ekstrem di Kabupaten Luwu Utara pada 20024 dapat dicapai secara optimal

“Dengan pendekatan dan kebijakan yang begitu banyak dan dari beberapa sisi serta tepat sasaran, harapan untuk merealisasikan pencapaian target zero persen kemiskinan ekstrem di Luwu Utara tahun 2024 dapat kita capai secara optimal,” pungkasnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *